THANK' TO ALLAH SWT


اَللّهُمَّ اِنِّي اَعُوْ ذبِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَ نِ وَ اَ عُوْ ذ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذ بِكَ مِنَ اْلجُبْنِ واْلبُخْلِ وَأَعُوْذ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّ يْنِ وَ قَهْرِ الرِّ جَالِ

Senin, Agustus 23, 2010

WASPADAI HATI !!!


Kesedihan, memang hadir dalam kehidupan manusia. Namun, tak
perlu ada kesedihan yang berlebihan. Sebab orang beriman, sepenuhnya
sadar bahwa sesuatu yang ia miliki, masalah yang ia hadapi dari dan
akan kembali kepada Allah.

Firman Allah Ta’ala: ‘’Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar. (Al-Baqoroh: 155). Selain itu, orang yang optimis selalu
mengucapkan kalimah istirjaa (pernyataan kembali pada Allah) ‘’(yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘’Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun’’ (Al-Baqoroh: 156).

Dalam kitab Nashooihul ‘Ibad karya Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani,
disebutkan hadits mengenai tiga hal yang harus diwaspadai. Hal-hal
yang harus diwaspadai tersebut ialah:

Pertama, hindari kesedihan di pagi hari dan mengeluhkan kesulitan
hidup kepada orang lain.
Mulailah menempuh pagi hari kita dengan rasa
syukur dan kebahagiaan. Bersyukur karena Allah masih memberikan umur
dan kesehatan. Jika mengawali pagi hari dengan kesedihan, maka hidup
yang dijalani pun akan terasa berat dan sulit.

Bila seseorang terbiasa bersedih di pagi hari, berarti seakan-akan ia
mengeluhkan Allah. Mengeluhkan nasib yang Allah takdirkan untuk kita.
Melakukan syikayah (pengaduan) atas nasib buruk yang dialami seseorang
kepada orang lain termasuk pertanda tidak ridha atas bagian yang telah
Allah berikan. Seseorang hanya pantas melakukan syikayah pada Allah,
bukan pada selain-Nya. Lagi pula syikayah pada Allah adalah doa.

Sungguh, Allah dekat jika kita mendekat. Sebaliknya, Allah akan jauh
manakala kita pun menjauh. Doa, diucapkan dalam bahasa apa pun, jika
kita ada keyakinan di hati kita pasti akan dikabulkan oleh-Nya. Hal
ini ditegaskan Allah dalam surah berikut, ’’ Dan Tuhanmu berfirman:
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.’’ (QS. Al-Mu’min: 60).

Kedua, hindari kesedihan pagi hari karena urusan duniawi. Kesedihan
yang terpancar pada hamba Allah di pagi hari berarti ia tidak puas
dengan ketetapan Allah. Urusan duniawi memang penting. Namun,
kesulitan duniawi tak perlu terus-menerus diratapi. Allah
mengisyaratkan agar seorang hamba menyeimbangkan kehidupan duniawi dan
ukhrowi. Karena, kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.

’’Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.’’ (QS. Al-Qashash: 77).

Dalam ayat lain, Allah berfirman, ’’Sesungguhnya kehidupan dunia
hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan
bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan
meminta harta-hartamu. (QS. Muhammad: 36).

Jika ditinjau dari sudut pandang psikologis, maka pakar psikologi
Amerika, Dr. Dicks memberikan resep hidup bahagia yang mungkin mulai
saat ini dapat diterapkan. Menurut Dr. Dicks hidup bahagia itu adalah
seni keindahan yang memiliki sepuluh dimensi.

Sepuluh resep itu ialah melakukan pekerjaan yang kita cintai,
memperhatikan kesehatan karena kesehatan merupakan ruh kebahagiaan,
memiliki tujuan hidup, menjalani kehidupan apa adanya dan menerima
dengan ikhlas segala ketetapan Tuhan, hidup hari ini dengan tidak
menyesali masa lalu serta gelisah dengan masa yang akan datang,
berpikir sebelum bertindak, hidup dengan memandang ke bawah
(sederhana), membiasakan tersenyum dan berkawan dengan orang-orang
yang optimis, berusaha membahagiakan orang lain, dan memanfaatkan
kesempatan-kesempat an yang bagus sebagai jalan menuju kebahagiaan.

Ketiga, hindari menghormati seseorang karena kekayaannya. Seseorang
yang menghormati seseorang karena kekayaannya, berarti sungguh
lenyaplah duapertiga agamanya. Harta dan tahta kerap membutakan mata
hati manusia.

Terlebih di zaman yang semakin dahsyat ini, di mana segala sesuatu
hanya dipandang dari segi materi belaka. Sebagai contoh, banyak orang
yang kurang mampu tak bisa berobat dengan layak lantaran mereka tidak
mempunyai uang. Padahal sejatinya, tidak ada yang abadi di dunia ini.
Termasuk harta kekayaan. Semua itu akan lenyap. Hanya amal jariah,
anak sholeh dan ilmu yang bermanfaat yang abadi sebagai bekal di
akhirat nanti.

Allah menganjurkan agar kita menghormati seseorang karena ketinggian
ilmunya, bukan kekayaannya. Karena seseorang yang memiliki keluasan
ilmu pengetahuan lebih mulia derajatnya di hadapan Allah ketimbang
orang yang memiliki banyak harta namun kosong ilmu.

’’Allah meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu dengan
beberapa derajat.’’ (QS. Al-Mujaadalah: 11). Bahkan, Allah menunjukkan
jalan bahwa siapa yang ingin meraih kehidupan dunia, akhirat dan
kedua-duanya (dunia-akhirat) hanya dengan ilmu. ’’Barang siapa yang
menginginkan kehidupan dunia, hendaklah dengan ilmu. Siapa yang ingin
kehidupan akhirat dengan ilmu. Dan siapa yang menginginkan keduanya
(dunia-akhirat) , juga dengan ilmu.’’ (HR. Bukhori dan Muslim).





http://www.republik a.co.id/berita/ ensiklopedia- islam/hikmah/ 10/08/17/ 130565-tiga- hal-yang- harus-diwaspadai -hati

Sabtu, Agustus 07, 2010


MARHABAN YA RAMADHAN SYAHRUL YA MUBAROK
MOHON MAAF ATAS SEGALA KHILAF & DOSA SAMPAI KITA MENDAPAT GELAR MUTAQIN

Ramadhan bukan sekedar nama bulan Qamariyah, tapi mempunyai makna tersendiri.
Selama sebelas bulan bergelimangan dengan kehidupan yang penuh keduniaan,
beralih pada suasana yang penuh dengan amal taqarrub kepada Allah SWT.
Mulai dari menahan hawa nafsu, memperbanyak tilawah Al Qur'an, sujud dalam solat malam
dan ibadah lainnya. Tak lain agar menjadi orang yang bertakwa (QS Al Baqarah; 2:183).

Ramadhan adalah bulan yang banyak mengandung keistimewaan bagi orang yang beriman.
Bulan yang penuh dengan limpahan rahmat dan pengampunan bagi yang menyambut tibanya
bulan suci ini dengan beribadah bersungguh-sungguh.

Ramadhan adalah penghulu segala bulan. Bulan yang membawa keberkahan, maka alangkah
mulianya. Hendaklah kita menyambutnya dengan 'Selamat datang' kepadanya; begitu sebuah
riwayat menandaskannya.
Nabi SAW bersabda "Sekiranya manusia mengetahui kebajikan-kebajikan yang terdapat pada
bulan Ramadhan, tentulah mereka mengharapkan supaya seluruh bulan adalah Ramadhan".
(HR. Ibnu Huzaimah).

"Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam bulan Ramadhan dalam keadaan selamat dari berbagai
penyakit, hindarkan kami dari berbagai kesibukan dan hindarkan pula dari rasa cepat mengantuk".
[Doa Ali bin Abi Thalib dalam rangka menyambut Ramadhan]