THANK' TO ALLAH SWT


اَللّهُمَّ اِنِّي اَعُوْ ذبِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَ نِ وَ اَ عُوْ ذ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذ بِكَ مِنَ اْلجُبْنِ واْلبُخْلِ وَأَعُوْذ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّ يْنِ وَ قَهْرِ الرِّ جَالِ

Rabu, April 29, 2009

bersama kesulitan terdapat kemudahan

Ketika kesulitan hidup itu datang, hati berubah gundah, kesana-kemari seolah mencari sesuatu yang hilang. Tekanan darah naik, darah pun mengalir tak beraturan, menekan keras ke otak hingga membuatnya panas, lalu mengendap di dada menekan paru-paru hingga nafas terasa berat, detak jantung tidak menentu, dada berdebar-debar menekan balik darah. Sementara itu keringat dingin pun membeku, dan sekujur tubuh terasa pegal. Emosi kian memuncak, dengan sorotan mata yang tajam dan pikiran berputar-putar mengitari tumpukan segala kegundahan.

Setiap orang pasti pernah mengalami saat-saat sulit dalam menjalani kehidupannya. Kadang kesulitan itu memang membuat seseorang frustasi, bingung, stres, panik, putus asa dan sikap negatif lainnya. Namun hal ini hanya terjadi pada kebanyakan orang yang hidupnya jauh dari tuntunan Al-Qur`an. Jauhnya mereka dari tuntunan Al Qur'an menyebabkan mereka gampang gelisah, tegang, dan marah. Mereka menjalani kehidupan ini dengan beban masalah dan tekanan batin yang luar biasa beratnya, sehingga menjauhkan mereka dari kebahagiaan hidup.

Seorang mukmin tentu berbeda dalam menyikapi berbagai kesulitan hidup yang dihadapinya.Mereka memahami bahwa kesulitan atau ujian diberikan oleh Allah dalam rangka menguji hamba-Nya. Dan mereka tahu bahwa kesulitan itu dibuat untuk membedakan antara mereka yang benar-benar beriman dan mereka yang memiliki penyakit di hatinya, yaitu mereka yang tidak tulus dalam meyakini keimanan mereka. Karena itu, ujian atau kesulitan yang hadir dalam kehidupan kita akan menunjukkan siapakah kita sebenarnya. Allah menjelaskan melalui firman-Nya, bahwa Dia akan menguji manusia untuk melihat siapakah yang benar-benar beriman.

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar." (Ali Imran: 142)

"Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin)...."(al-Baqarah: 179)

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"(Alam Nasyirah 5-6)


Ketika membaca terjemahan ayat tersebut, hendaknya semakin menambah kesadaran kita bahwa kehidupan ini memang dipenuhi dengan aneka masalah dan berbagai kesulitan. Karena dunia ini merupakan tempat pembebanan. Tidak ada seorang pun yang terbebas dari masalah selama mereka hidup di dunia. Dan sungguh merugi orang yang larut dalam kesedihan, kesedihan yang panjang justru akan semakin menyulitkan diri dalam menghadapi masalah. Hanya dengan keberanian untuk bangkit dan bersabar, kesulitan itu akan terasa mudah. Berbahagialah orang yang mampu bersabar dalam menghadapi setiap kesulitan hidup, karena Allah beserta orang-orang yang sabar. Amin.

Melalui berbagai kesulitan yang kita hadapi, boleh jadi dengan kesulitan itu kita makin mendekat dengan Nya, mencurahkan isi hati kepada Nya, menangis dihadapan Nya karena memang manusia diciptakan lemah/dhaif. Hanya Allah lah yang Maha Kuat. Yakinlah kita 1 kesulitam yang kita hadapi terdapat minimal 2 kemudahan. Berserahlah kepada Nya.Bersyukur atas kesulitan yang diberikan Nya kepada kita.


Selasa, April 14, 2009

Tidak ada SUPERMAN tanpa SUPERWOMAN


Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita. Tanpa kita kaum akhwat (hik's) HATI, PIKIRAN, PERASAAN lelaki akan RESAH, walaupun sudah ada segala-galanya. Kepada Wanita lah lelaki memanggil ibu, istri, atau puteri. Mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok oleh lelaki, tetapi lelakinya sendiri yang tidak lurus, mana mungkin mampu meluruskan Wanita.

Sungguh tak logis kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus. Luruskanlah Wanita dengan petunjuk ALLAH SWT.Didiklah Wanita dengan panduan dari-Nya. Jangan coba menjinakkan Wanita dengan Harta, nanti mereka semakin liar. Jangan hibur Wanita dengan Kecantikan, nanti mereka semakin menderita. Semua yang bersifat sementara tidak akan menyelesaikan masalah, Kenalkan mereka kepada Allah-Dzat yang kekal, disitulah kuncinya. Akar mereka setipis rambutnya, tebalkan dengan Ilmu. Hati mereka serapuh kaca, kuatkan dengan Iman. Perasaan mereka selembut sutera, hiasilah dengan Akhlak.

Akan terhibur dan berbahagialah mereka, walaupun tidak jadi ratu cantik dunia, presiden, ataupun perdana menteri, woman Gladiator. Bisikkan ke telinga mereka bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan. Itu bukan diskriminasi Tuhan. Sebaliknya disitulah kasih sayang Tuhan, karena rahim wanita yang lembut akan mengandung lelaki2 yang akan menjadi pahlawan, negarawan, karyawan, jutawan, dan wan-wan lainnya(hik's). Tidak akan lahir SUPERMAN tanpa SUPERWOMAN. Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak akan terhibur dan tidak menghiburkan. Tanpa Ilmu, Iman 'n Akhlak mereka bukan saja tidak bisa diluruskan, bahkan mereka membengkokkan.

Lebih banyak lelaki yang dirusakkan oleh perempuan daripada perempuan yang dirusak oleh lelaki. Sebodoh-bodohnya perempuan bisa menundukkan sepandai-pandai lelaki. Itulah akibatnya jika Wanita tidak mengenal Allah SWT. Mereka tidak akan kenal diri sendiri, apalagi mengenal lelaki. Kini tidak hanya Bos telah kehilangan sekretarisnya, bahkan anak kehilangan ibu, suami kehilangan istri dan bapak kehilangan puterinya. Bila wanita durhaka dunia akan terjadi bencana. Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung , hati dan limpa. Para lelaki jangan hany berharap ketaatan tetapi kepemimpinan.

Pastikan sebelum memimpin Wanita menuju Allah SWT pimpinlah diri sendiri menuju kepada Allah SWT. Jinakkn diri dengan Allah, niscaya jinaklah segala2nya di bawah kepemimpinan kita.

JANGAN MENGHARAP ISTRI SEPERTI KHADIJAH KALAU PRIBADI KITA BELUM SEPERTI NABI MUHAMMAD SAW.


Rabu, April 01, 2009

Kesucian Diri


Di dunia kampus, dunia remaja(ciye...) ada saat dimana idealisme kadang2 sulit untuk diwujudkan. Salah satunya adalah keinginan Menikah Muda so, yang sudah tua ga' boleh(he9). Sebuah keinginan mulia yang didasari sunnah Rasulullah SAW, serta menjauhi perbuatan zina. Dengan menikah kita sudah menyempurnakan separuh agama.Bagi sebagian besar aktivis daqwah, anjuran mulia ini terbentur pada realitas yang menjadikan mereka semakin sulit mengambil keputusan. Antara kegiatan dakwah, nikah, ma'isyah atau konsentrasi untuk kuliah.

Pada kenyataannya hal ini sangat kasuistik, yaitu setiap orang berada pada tingkat permasalahan yang berbeda-beda,yang selanjutnya mengakibatkan setiap orang mengambil keputusan untuk konsentrasi menyelesaikan kuliah baru menikah.

Mereka beranggapan merasa belum mampu secara mental atau finansial untuk menghidupi keluarga 'n mereka terbentur dengan izin dari orang tua yang tetap menginginkan anakanya untuk menyelesaikan kuliahnya dulu. Disamping itu ada sebuah alasan yang cukup mendasar, yaitu mereka belum memperoleh sosok ideal yang dapat dijadikan paanutan bagi mereka yang mendeskripsikan sosok mahasiswa yang sukses kuliah sampai nikah. Artinya, kuliah tetap lancar sesuai jadwal dan perekonomian keluarga muda tidak kacau balau. Keputusan tersebut buannya tanpa resiko, banyak rsiko yang harus dihadapi mahasiswa tersebut.

Salah satunya rentan fitnah. Fitnah. Fitnah tersebut bisa berupa virus AI (bukan Alfian Influenza,tapi... virus AKHWAT bagi yang Ikhwan, IKHWAN bagi yang Akhwat) maupun virus Merah Jamnu dari luar kominitas yang ngaji. Virus pertama lebih berbahaya dari Virus Kedua. Hal ini dikarenakan kedua orang yang terkena virus sama2 "MUDENG" alias paham hukumnya kalau perbuatan yang dilakukannya tidak benar menurut syariat.

Komunitas kampus sangatlah PLURAL. Banyak mahasiswa yang ngaji tak sedikit pula yang tidak. Banyak AKhwat berjilbab, tetap saja banyak yang tidak berjilbab. Fakultas yang banyak berjilbab (istilah fakultas subur), namun fakultas yang sedikit berjilbab(istilah fakultas gersang). Mahasiswa yang kuliah pada Fakultas Subur sering terkena virus AI sdgkn di fakultas Gersang sering terkena virus Merah Jambu.

Ada beberapa kejadian yang membuat kita perlu beristighfar. Ada mahasiswaa ang sudah sekian tahun ikut mengaji. Kuliah di fakultas Gersang prinsip2 yang diperoleh dari kajian2 harus diuji. Awalnya dia kuat, dapat bertahan dengan prinsip2 nya walaupun dengan sedikit flexibel. Lama kelamaan pertahanannya "JEBOL" juga. Terseranglah ia Virus Merah Jambu dengan mahasiswi yang sangat jelas beda pemahamannya. Bersyukurlah bagi kalian yang awalnya kurang pemahaman Islam, karena kemurahan Allah SWT sehingga diberi pemahan lebih tentang Islam.Alhamdulillah.Meskipun harus berkecimpung di fakultas Gersang.

Walaupun secara umum, menikah dengan wanita muslimah yang manapun itu diperbolehkan, namun alangkah baiknya kita memilih pasangan hidup yang Sekufu baik dari sisi pemahaman dien-nya maupun sisi lainnya.

Lalu bagaimana caranya menjaga KESUCIAN DIRI? Ditengah kondisi yang penuh fitnah. Baru keluar rumah sebentar saja sudah difitna, dijalan ketemu fitnah sampai dikampus fitnanya lebih dahsyat.

"Dan orang-orang yang tidak mampu nikah, hendaklah menjaga kesucian dirinya, sehingga Allah memampukan mereka dengan dirinya" An Nur 33
Berikut beberapa cara menjaga KESUCIAN DIRI :
a. BERPUASA=> Anjuran Nabi SAW bagi pemuda/pemudi yang belum mampu menikah atau sudah mampu tapi masih ada beberapa problematika kehidupan yaitu memperbanyak puasa sunnah. Banyak alternatif yang bisa diambil dari puasa 3 hari setiap bulan, puasa senin kamis sampai puasa Daud, adapun puasa sunnah yang disyariatkan lainnya. Selain itu berdoa kepada ALLAH SWT supaya diberikan perlindungan dan kekuatan untuk mengendalikan fitnah hawa nafsu.Serta berdoa supaya Allah memeberikan kemampuan untk segera menikah.

b. Menyibukkan DIRI=> menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif. Bagi yang masih kuliah segera diselesaikan perkuliahannya. Bila kita sudah wajib untuk nikah menurut syariat dan pernikahan tidak akan terjadi bila kita belum selesai kuliah atau belum memperoleh penghasilan. Maka menyelesaikan kuliah dan segera mencari penghasilan tersebut hukumnya wajib.

c. MENIKAH=> Kuliah bukanlah menghalang-halangi pernikahan, karena dengan menikah ada yang lebih semangat dalam belajar dan rejeki semakin banyak dan barakhah. Jika kuliah belum selesai atau hampir selesai dan sudah mendapat penghasilan maka jangan tunda2 lagi untuk menikah. Karena menikah dapat menyelamatkan seluruh panca indera kita dari perbuatan maksiat kepada Allah. Dan tentunya lebih dekat pada pahala.Insyaallah.