THANK' TO ALLAH SWT


اَللّهُمَّ اِنِّي اَعُوْ ذبِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَ نِ وَ اَ عُوْ ذ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذ بِكَ مِنَ اْلجُبْنِ واْلبُخْلِ وَأَعُوْذ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّ يْنِ وَ قَهْرِ الرِّ جَالِ

Rabu, April 01, 2009

Kesucian Diri


Di dunia kampus, dunia remaja(ciye...) ada saat dimana idealisme kadang2 sulit untuk diwujudkan. Salah satunya adalah keinginan Menikah Muda so, yang sudah tua ga' boleh(he9). Sebuah keinginan mulia yang didasari sunnah Rasulullah SAW, serta menjauhi perbuatan zina. Dengan menikah kita sudah menyempurnakan separuh agama.Bagi sebagian besar aktivis daqwah, anjuran mulia ini terbentur pada realitas yang menjadikan mereka semakin sulit mengambil keputusan. Antara kegiatan dakwah, nikah, ma'isyah atau konsentrasi untuk kuliah.

Pada kenyataannya hal ini sangat kasuistik, yaitu setiap orang berada pada tingkat permasalahan yang berbeda-beda,yang selanjutnya mengakibatkan setiap orang mengambil keputusan untuk konsentrasi menyelesaikan kuliah baru menikah.

Mereka beranggapan merasa belum mampu secara mental atau finansial untuk menghidupi keluarga 'n mereka terbentur dengan izin dari orang tua yang tetap menginginkan anakanya untuk menyelesaikan kuliahnya dulu. Disamping itu ada sebuah alasan yang cukup mendasar, yaitu mereka belum memperoleh sosok ideal yang dapat dijadikan paanutan bagi mereka yang mendeskripsikan sosok mahasiswa yang sukses kuliah sampai nikah. Artinya, kuliah tetap lancar sesuai jadwal dan perekonomian keluarga muda tidak kacau balau. Keputusan tersebut buannya tanpa resiko, banyak rsiko yang harus dihadapi mahasiswa tersebut.

Salah satunya rentan fitnah. Fitnah. Fitnah tersebut bisa berupa virus AI (bukan Alfian Influenza,tapi... virus AKHWAT bagi yang Ikhwan, IKHWAN bagi yang Akhwat) maupun virus Merah Jamnu dari luar kominitas yang ngaji. Virus pertama lebih berbahaya dari Virus Kedua. Hal ini dikarenakan kedua orang yang terkena virus sama2 "MUDENG" alias paham hukumnya kalau perbuatan yang dilakukannya tidak benar menurut syariat.

Komunitas kampus sangatlah PLURAL. Banyak mahasiswa yang ngaji tak sedikit pula yang tidak. Banyak AKhwat berjilbab, tetap saja banyak yang tidak berjilbab. Fakultas yang banyak berjilbab (istilah fakultas subur), namun fakultas yang sedikit berjilbab(istilah fakultas gersang). Mahasiswa yang kuliah pada Fakultas Subur sering terkena virus AI sdgkn di fakultas Gersang sering terkena virus Merah Jambu.

Ada beberapa kejadian yang membuat kita perlu beristighfar. Ada mahasiswaa ang sudah sekian tahun ikut mengaji. Kuliah di fakultas Gersang prinsip2 yang diperoleh dari kajian2 harus diuji. Awalnya dia kuat, dapat bertahan dengan prinsip2 nya walaupun dengan sedikit flexibel. Lama kelamaan pertahanannya "JEBOL" juga. Terseranglah ia Virus Merah Jambu dengan mahasiswi yang sangat jelas beda pemahamannya. Bersyukurlah bagi kalian yang awalnya kurang pemahaman Islam, karena kemurahan Allah SWT sehingga diberi pemahan lebih tentang Islam.Alhamdulillah.Meskipun harus berkecimpung di fakultas Gersang.

Walaupun secara umum, menikah dengan wanita muslimah yang manapun itu diperbolehkan, namun alangkah baiknya kita memilih pasangan hidup yang Sekufu baik dari sisi pemahaman dien-nya maupun sisi lainnya.

Lalu bagaimana caranya menjaga KESUCIAN DIRI? Ditengah kondisi yang penuh fitnah. Baru keluar rumah sebentar saja sudah difitna, dijalan ketemu fitnah sampai dikampus fitnanya lebih dahsyat.

"Dan orang-orang yang tidak mampu nikah, hendaklah menjaga kesucian dirinya, sehingga Allah memampukan mereka dengan dirinya" An Nur 33
Berikut beberapa cara menjaga KESUCIAN DIRI :
a. BERPUASA=> Anjuran Nabi SAW bagi pemuda/pemudi yang belum mampu menikah atau sudah mampu tapi masih ada beberapa problematika kehidupan yaitu memperbanyak puasa sunnah. Banyak alternatif yang bisa diambil dari puasa 3 hari setiap bulan, puasa senin kamis sampai puasa Daud, adapun puasa sunnah yang disyariatkan lainnya. Selain itu berdoa kepada ALLAH SWT supaya diberikan perlindungan dan kekuatan untuk mengendalikan fitnah hawa nafsu.Serta berdoa supaya Allah memeberikan kemampuan untk segera menikah.

b. Menyibukkan DIRI=> menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif. Bagi yang masih kuliah segera diselesaikan perkuliahannya. Bila kita sudah wajib untuk nikah menurut syariat dan pernikahan tidak akan terjadi bila kita belum selesai kuliah atau belum memperoleh penghasilan. Maka menyelesaikan kuliah dan segera mencari penghasilan tersebut hukumnya wajib.

c. MENIKAH=> Kuliah bukanlah menghalang-halangi pernikahan, karena dengan menikah ada yang lebih semangat dalam belajar dan rejeki semakin banyak dan barakhah. Jika kuliah belum selesai atau hampir selesai dan sudah mendapat penghasilan maka jangan tunda2 lagi untuk menikah. Karena menikah dapat menyelamatkan seluruh panca indera kita dari perbuatan maksiat kepada Allah. Dan tentunya lebih dekat pada pahala.Insyaallah.