THANK' TO ALLAH SWT


اَللّهُمَّ اِنِّي اَعُوْ ذبِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَ نِ وَ اَ عُوْ ذ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذ بِكَ مِنَ اْلجُبْنِ واْلبُخْلِ وَأَعُوْذ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّ يْنِ وَ قَهْرِ الرِّ جَالِ

Selasa, Mei 27, 2008

manfaat membaca BASMALAH



Bismillah sebuah kalimat yang tidak asing di telinga dan lisan seorang muslim. Bismillah diucapkan ketika akan memulai setiap perkara yang bermanfaat. Dzikir ini mengandung keutamaan, diantaranya sebagai berikut:

Terjaga dari Setan

Rasulullah bersabda:
"Apabila seorang masuk ke rumahnya dan mengingat Allah (berdzikir) ketika masuknya dan ketika makan, maka setan berkata: "Tidak ada tempat istirahat dan makan malam untuk kalian." Dan apabila ia masuk dan tidak mengingat Allah ketika masuk, maka setan berkata: "Kalian telah mendapatkan tempat istirahat." Dan apabila ia tidak mengingat Allah ketika makan, maka ia berkata:"Kalian mendapatkan tempat istirahat dan makan malam".1
Imam Nawawi berkata, "Dengan demikian, disunnahkan untuk mengingat Allah ketika masuk rumah dan makan."2

Menyempurnakan Barakah

Dengan bismillah akan dapat menyempurnakan keberkahan pada amal, Rasulullah bersabda,
"Setiap perkara yang tidak dimulai dengan bismillah (dalam riwayat lain: dengan mengingat Allah), maka amalan tersebut terputus (kurang) keberkahan-Nya. "3

Dilindungi Allah dari gangguan Jin

Dan sabdanya, "Penghalang antara mata jin dan aurat Bani Adam, apabila salah seorang dari mereka melepas pakaiannya, ialah dengan membaca Bismillah."4

Pengalaman Nyata

Ketika Khalid bin Walid tertimpa kebimbangan, mereka berkata kepadanya, "Berhati-hatilah dengan racun, jangan sampai orang asing memberikan minum padamu," maka ia berkata, "berikanlah kepadaku," dan ia pun mengambil dengan tangannya dan membaca: "Bismillah," lalu ia meminumnya. Maka sedikitpun tidak memberikan bahaya kepadanya. 5

Sabtu, Mei 24, 2008

INDAHNYA MALAM PERTAMA

Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiah semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justeru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Mauuut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak Ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok Dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju Kita...
Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... . Tiba masa pengantin..
Menunggu Dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap Dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan... .
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga...
Tapi....tapi ....sudah pantaskah sikap kita selama ini...
Untuk disebut sebagai ahli syurga
HuhHuhHuh

Sahabat...mohon maaf...jika malam itu aku tak menemanimu
Bukan aku tak setia... Bukan aku berkhianat.. ..
Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan
Tapi percayalah.. .aku pasti kan mendo'akanmu. ..
Karena ...aku sungguh menyayangimu. ..
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga
Aku berdo'a...semoga kau jadi ahli syurga. Amien

Sahabat..... , jika ini adalah bacaan terakhirmu
Jika ini adalah renungan peringatan
dari Kekasihmu
Ambillah hikmahnya... ..
Tapi jika ini adalah salahku...maafkan aku....
Terlebih jika aku harus mendahuluimu. ...
Ikhlaskan Dan maafkan seluruh khilafku
Yang pasti pernah menyakiti atau mengecewakanmu. ....
Kalau tulisan ini Ada manfaatnya.. ..
Silakan di print out Dan kau simpan sebagai renungan...
Siapa tahu ...suatu saat kau ingat padaku
Dan...aku tlah di alam lain....
Satu pintaku padamu...
Tolong do'akan aku....

====My Quran======

by Naufal Arc

Rabu, Mei 21, 2008

ADIL versi pEnCoPet

oleh Ridwan Fadil

Pada suatu sore di tahun 2003 penulis sedang menunaikan sholat ashar di
sebuah masjid di pojok terminal depok. Waktu itu jarum jam menunjukan
tepat pukul 5.00. Selesai menunaikan sholat penulis keluar ruangan masjid
untuk mengambil sepatu yang dititipkan kepada penjaga masjid. Tiba-tiba
terjadi keributan di halaman masjid, karena penasaran penulis mencoba
mendekat untuk mengetahui penyebab keributan tersebut. Ternyata telah
terjadi perkelahian yang tidak seimbang, karena seorang pria walaupun
berbadan tegap dikeroyok oleh 5 orang pria lain. Ketika penulis bermaksud
melerai perkelahian tersebut, tiba-tiba terdengar suara bentakan yang
sangat keras dari seseorang di belakang saya "Berhenti !" teriak orang
tersebut. Seketika itu kelompok yang sedang berkelahi tersebut berhenti
dan semua berpaling kearah suara, termasuk penulispun ikut menoleh. Kenapa
kalian berkelahi ? teriak orang yang dibelakang saya, "Si Jhony gak adil
pak ustadz . . " kata salah seorang pengeroyok. Oh, rupanya orang yang
berteriak menyuruh berhenti berkelahi tadi seorang ustadz yang mengurus
Masjid dan anak-anak jalanan yang ada di sekitar terminal depok yang
belakangan diketahui namanya Abdul Rohim.

Selanjutnya Ustadz Rohim mengajak ke enam pria yang terlibat perkelahian
tadi ke teras masjid untuk di damaikan. Yang membuat penulis kagum pada
ustadz Rohim, walaupun postur tubuhnya relatif kecil, tapi dia punya nyali
yang besar. Terbukti dari ke enam pria yang tampangnya galak dan bengis
nurut dan patuh ketika disuruh duduk di teras masjid untuk di damaikan.
Ustadz Rohim mencoba mencari sebab kenapa kelima teman si Jhony
mengeroyoknya, Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang, barulah si
Ustadz tahu bahwa ke enam orang ini adalah gerombolan pencopet yang sedang
membagi hasil jarahannya. Si Jhony di percaya untuk menghimpun uang hasil
mencopet di kereta untuk kemudian di bagi rata kepada seluruh anggota
kelompok. Dan ternyata dalam praktek pembagian tersebut, teman-teman si
Jhony merasa diperlakukan tidak adil, Mereka menuduh si Jhony
menyembunyikan sebagian hasil mencopet untuk dirinya sendiri. Merasa
didzolimi, kelima pencopet sepakat untuk mengeroyok si Jhony sampai dia
mengakui kesalahannya.

Singkat cerita, Ustadz Rohim mencoba memberi nasihat dengan lemah lembut
kepada si Jhony untuk berlaku jujur dan adil, karena siapapun pasti tidak
ingin diperlakukan tidak adil, termasuk teman-temanmu. Kamu akan
kehilangan kepercayaan dari teman-temanmu ketika berkhianat, bahkan bukan
cuma kehilangan kepercayaan tapi juga bisa mencelakakan diri sendiri. Saat
itu ke enam pencopet tertegun tak ada suara yang keluar dari mulut mereka,
sampai beberapa menit kemudian salah seorang dari mereka mengangkat kepala
dan berkata; "kalau begitu kami angkat pak Ustadz untuk menjadi juru bagi,
karena kami butuh orang yang jujur dan adil dalam membagi hasil jarahan
kami". Lalu usul tersebut diamini oleh teman-temannya yang lain termasuk
si Jhony.

Ustadz Rohim dengan bijak menjawab; "Untuk kali ini saja saya mau menjadi
juru bagi, supaya kalian tidak berkelahi. Untuk selanjutnya silahkan
kalian merenung dan bertanya kepada diri masing-masing, bagaimana rasanya
di perlakukan tidak adil ? bagaimana rasanya di dzolimi ? bagaimana
rasanya ketika hak kalian dirampas ?. Setelah kalian mendapatkan
jawabannya, pastikan bahwa yang dirasakan oleh orang yang kalian rampas
haknyapun sama dengan apa yang kalian rasakan. Setelah ustadz Rohim
membagikan uang hasil jarahan dengan adil para pencopetpun meninggalkan
Ustadz Rohim seiring dengan berkumandangnya adzan maghrib.

Satu bulan yang lalu penulis mampir kembali di Masjid terminal Depok,
secara kebetulan bertemu lagi dengan Ustadz Rohim, disela-sela
kesibukannya mengurus pendidikan anak jalanan di areal terminal depok,
penulis sempat berbicang-bincang dengan beliau sampai kepada cerita
tentang para pencopet yang dulu pernah berkelahi di halaman masjid.
Ternyata menurut cerita beliau tiga dari enam pencopet tersebut sudah
beralih profesi, satu orang jadi pengumpul barang bekas dan yang dua jadi
pedagang asongan di terminal. Bahkan ketiganya rajin shalat berjamaah di
masjid ini, mereka juga mulai aktif belajar agama.

Dari kisah tersebut di atas, menunjukkan bahwa keadilan itu menjadi hak
setiap orang siapapun dia. Pencopet saja tidak sudi di perlakukan tidak
adil dan dicurangi. Pencopet saja menyadari bahwa orang lain yang dirampas
haknya akan sama ransanya ketika sesuatu yang menjadi haknya dirampas
orang lain.Dia beralih profesi agar terhindar dari tindakan mendzolimi
orang lain.

Lalu bagaimana dengan kita, sudahkah kita berlaku adil?

Sudahkah kita menunaikan hak-hak orang lain?

Sudahkah kita menyadari kekeliruan kita, lalu melakukan perubahan?

Jawabannya ada pada diri kita masing-masing ...



Jumat, Mei 16, 2008

SENYUMAN

Senyuman yang sebenarnya adalah lengkungan bibir yang penuh

Senyuman adalah bentuk terindah bahasa tubuh yang dapat dinikmati orang lain dari sebuah pribadi hati yang merona bahagia. Senyuman, juga adalah ekspresi jiwa yang terbebas dari keburukan. Walau ada istilah senyum kecut, senyum penuh misteri - senyum monalisa, senyum menggoda, senyum mengejek; itu semua sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai sebuah senyuman, melainkan hanya lengkungan bibir yang tidak penuh. Karena senyuman yang sebenarnya adalah lengkungan bibir yang penuh. Dan hanya karena ketulusan lah, sebuah lengkungan bibir dapat mencapai bentuk sempurnanya.

Uang ditukarkan dengan barang atau jasa, senyuman ditukarkan dengan rasa jiwa

Maka, tersenyumlah. Karena senyum adalah bentuk termudah berbagi dengan sesama.

Sudah sampaikah berita dari langit kepada Anda, bahwa senyum adalah sebuah kemuliaan?


Selasa, Mei 13, 2008

Yang Dibangun Atas Dasar Iman

Oleh Muhammad Rizqon

------------ --------- --------- --------- --------- --------

Jodoh adalah rahasia Allah. Sebelum menikah, kita tidak mengetahui dengan pasti siapa jodoh yang dikirim Allah untuk kita. Bahkan tatkala detik-detik akad nikah hendak dilangsungkan sekalipun, kita tidak bisa menjamin bahwa nama yang tertulis dalam surat undangan pernikahan adalah jodoh kita. Ia bisa meninggal sebelum akad nikah dilangsungkan (Kisah pada artikel: Keburukan Datang dari Diri Sendiri). Atau ada penghalang yang menjadikan pernikahan itu batal.
Kita bisa mengatakan bahwa ia adalah jodoh yang dikirim Allah untuk kita, manakala akad nikah telah dilangsungkan. Manakala dia telah resmi menjadi pasangan untuk mengaruhi suka dan duka kehidupan yang datang silih berganti. Jodoh tidak selamanya harus cocok, sebab boleh jadi kecocokan yang kita kedepankan adalah versi kita, selaku manusia yang banyak memiliki kelemahan.
Sebagai seorang manusia, seorang isteri tentu memiliki sisi positif dan negatif. Demikian pula dengan seorang suami. Sisi-sisi itu semuanya harus dipadukan untuk membentuk kekuatan bukan untuk saling melemahkan. Inilah seninya hidup berumah tangga. Mengelola perbedaan agar menumbuhkan keindahan. Mengkombinasikan persamaan untuk membentuk kekuatan yang lebih besar. Sehingga secara utuh bangunan rumah tangga akan kokoh dan indah. Kekokohan dan keindahan itu demikian memancar sehingga rumah tangga lain untuk tergerak untuk meneladani dan mempelajari rahasia-rahasia keberkahan yang ada pada mereka.

Pada zaman khalifah Umar bin Khattab, seorang suami hendak menceraikan isterinya.Pesona kecantikan isterinya telah meredup sehingga ghairah cinta kepadanya pun mulai memudar. Umar memberikan nasehat, Sungguh jelek niatmu. Apakah sebuah rumah tangga hanya dapat terbina dengan cinta? Di mana takwa dan janjimu kepada Allah? Di mana pula rasa malumu kepada-Nya? Bukankah kamu sebagai pasangan suami isteri, telah saling bercampur dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil perjanjian yang kuat?

Nasehat Umar bin Khattab di atas menegaskan suatu fondasi yang harus dibangun dalam bangunan pernikahan, yaitu cinta kepada Allah bukan cinta kepada hawa nafsu. Sebab cinta kepada Allah akan melahirkan takwa, yang menjadikannya hati-hati mengarungi samudera kehidupan dalam rangka ketaatan kepada Allah. Cinta kepada Allah melahirkan rasa malu, yaitu malu berbuat maksiat kepada Allah dan malu akan keegoan diri. Dan cinta kepada Allah menjadikan seseorang selalu teringat dan terikat untuk memenuhi janjinya kepada Allah, salah satunya yaitu memperlakukan isteri sesuai dengan hukum Allah sebagai konsekuensi diperbolehkan mencampurinya secara halal.
Sedangkan cinta kepada hawa nafsu akan menghilangkan ruh dari bangunan pernikahan. Kenikmatan pernikahan hanya akan tercipta sepanjang terpenuhinya kebutuhan hawa nafsu, yang secara sunatullah, akan mengalami puncak pemenuhannya kemudian berangsur menurun dan menurun hingga ke titik nadhir dan mengalami kebosanan. Jika hawa nafsu tidak menemukan pemenuhannya, maka ia akan mencari jalan lain dengan perselingkuhan. Atau cerai dan nikah lagi, demikian seterusnya. Dan selamanya, tuntutan hawa nafsu itu tidak akan terpuaskan hingga ia berpisah dari jasadnya.
Cinta kepada Allah-lah yang menjaga rumah tangga menjadi rumah tangga yang produktif. Ibarat pohon, ia adalah pohon dengan akar yang kokoh menghujam, cabangnya menjulang ke langit, dan buahnya lezat dan terus berbuah sepanjang musim. Dikatakan bahwa bangunan pernikahan itu adalah setengah dien, sebab dengan membangun rumah tangga maka produktifitas amal kebaikan bisa ditumbuh-suburkan dan ditingkatkan. Rumah tangga adalah sarana untuk menyempurnakan keimanan kepada Allah dan jalan untuk menanam kebaikan di dunia dan mendulang pahala untuk kehidupan akhirat.
Dengan dasar cinta kepada Allah, maka jalan keluar atas permasalahan yang melilit pun diurai dalam bingkai keimanan. Ia tidak menjadi masalah yang ruwet karena dengan keimanan jiwa-jiwa akan menjadi lapang dan tidak terjebak oleh dorongan hawa nafsu yang selalu memprovokasi kepada keretakan rumah tangga.
Ada kisah menarik yang menjadi cerminan saya. Saya mendapatkan pelajaran berharga dari kisah ini.
Seseorang bermaksud menghadap Umar bin khattab hendak mengadukan perangai buruk isterinya. Sesampai di pintu rumahnya, ia mendengar isteri Umar mengomeli Umar sang khalifah itu, sementara Umar sendiri hanya berdiam saja tanpa memberikan reaksi apa-apa. Di depan pintu rumah Umar itu, ia bergumam, Kalau keadaan Amirul Mukminin saja begitu, bagaimana halnya dengan aku? Ia pun beranjak pergi. Namun bersamaan dengan itu Umar keluar. Umar pun memanggilnya, Ada keperluan penting?
Ia menjawab, Ya Amirul Mukminin, kedatanganku ini sebenarnya hendak mengadukan perihal isteriku lantaran suka memarahiku. Tetapi begitu mendengar isterimu sendiri berbuat seperti itu, maka aku bermaksud kembali. Dalam hati aku berkata, kalau keadaan Amirul Mukminin saja begitu, bagaimana halnya dengan diriku.

Umar berkata, Saudaraku, sesungguhnya aku rela menanggung perlakuan seperti itu dari isteriku karena adanya beberapa hak yang ada padanya. Ia selalu bertindak sebagai juru masak makananku. Ia selalu membuatkan roti untukku. Ia selalu mencuci pakaian-pakaianku. Ia menyusui anak-anakku. Padahal semua itu bukan kewajibannya. Aku cukup tenteram tidak melakukan perkara haram lantaran pelayanan isteriku, karena itu aku menerima sekalipun dimarahi.

Orang itu berkata, Amirul Mukminin, demikian pulakah terhadap isteriku? Jawab Umar, Ya, terimalah marahnya karena yang dilakukan isterimu tidak akan lama, hanya sebentar saja.
Kita sangat patut bercermin kepada Sahabat Umar termasuk 10 sahabat yang dijamin masuk surgadalam menyikapi kehidupan berumah tangga.
Kini, betapa sering kita menyaksikan bangunan pernikahan yang retak hanya karena masing-masing merasa tidak dihargai, dibenci, dan dimarah-marahi. Terlebih jika seorang suami yang dimarah-marahi, pasti ia akan merasa harga dirinya menjadi rendah, malu, dan kemudian terdorong hatinya untuk pindah ke lain hati. Bukankah tidak sulit seorang laki-laki untuk melakukan hal itu?
Tetapi yang dilakukan Umar, seorang Amirul Mukminin kuat, keras pendirian, dan banyak ditakuti oleh musuh (termasuk oleh syaitan) itu tidaklah demikian. Beliau sangat memahami konsekuensi dari perjanjian yang kuat (mistsaqan ghalidzan) itu. Beliau pun menyadari akan kebaikan-kebaikan yang dilakukan isterinya dan mengedepankan kebaikan-kebaikan itu di atas kelemahan-kelemahan yang beliau miliki.
Alangkah baiknya, demi melanggengkan bahtera pernikahan, seorang suami selalu mengingati kebaikan-kebaikan isterinya. Tanpa kebaikan seorang isteri, bisa jadi nafkah yang diberikan setiap bulan oleh seorang suami rasanya tidak akan pernah cukup. Seorang suami harus menggaji orang untuk memasak, mencuci, membersihkan rumah, menjaga anak-anak, dan pekerjaan lainnya. Seorang suami juga harus menyediakan fasilitas rumah, pakaian, makanan, dan kebutuhan lain dari isteri secara layak dan memadai. Pendek kata, tugas isteri adalah berhias dan melayani kita dengan sebaik-baiknya, yang lain (terutama mencari nafkah untuk optimalisasi tugas isteri tersebut) adalah tugas dan tanggungjawab suami.
Jika seorang suami merasa belum bisa mencukupi kebutuhan isteri, lebih-lebih sang isteri harus membanting tulang membantu suami mencari nafkah, maka selayaknya ia harus berkaca dari kelemahannya itu demi menumbuhkan penghargaan terhadap sang isteri. Tentu saja, sang isteri juga harus memahami bahwa dengan posisi lebihnya itu ia tidak bisa memaki seenak hati. Ia tetap dianjurkan taat kepada suami demi mendapatkan keridhaannya.

Hari ini, saya mencoba merenungi diri. Betapa banyak kelemahan yang saya miliki sebagai suami, betapa banyak kebaikan-kebaikan yang diberikan oleh isteri. Keterlibatan saya di dalam mengasuh anak-anak, membantu pekerjaan rumah tangga, dan membantu aktivitasnya yang lain, rasanya belum cukup untuk membalas semua kebaikannya itu. Saya belum bisa memberikan sesuatu yang berharga dan membahagiakan dirinya.
Hanya terlintas dalam hati, andai saya tidak ridha kepada isteri saya, alangkah dzalimnya saya. Padahal ia tidak melakukan kemaksiatan apapun. Pada akhirnya saya berfikir, hanya ridha suami inilah yang bisa saya berikan kepadanya. Ridha suami inilah yang saya harapkan semoga menjadi jalan baginya untuk memasuki surga-Nya dari pintu mana saja. Mengharapkannya menjadi bidadari di surga yang penuh kenikmatan, sebagai buah dari tugasnya sebagai bidadari di dunia yang dipenuhi ketaatan dan kesabaran. Kadang saya bersedih merenungi kelemahan diri karena tidak bisa memberikan apa-apa. Tetapi saya optimis bahwa Allah akan memberikan balasan terbaik untuknya. Insya Allah.
Waallahualam bishshawaab

Sabtu, Mei 10, 2008

HATI2 dengan PUJIAN

Oleh: Muhammad Nuh

"Orang yang diajak musyawarah (dimintai pendapat)
adalah ya meang bismegang amanat (dapat menyimpan rahasia)." (HR.
Athabrani)

Maha Sayang Allah yang telah menganugerahkan hidayah pada hati-hati
yang tunduk. Ruang hati pun terpenuhi cahaya iman. Kilauannya bisa
meleburkan kesombongan, kekikiran, dan benci. Dari hati inilah,
rahasia hamba-hamba Allah terjaga dan terawat.

Kelengahan terjadi ketika orang banyak bicara

Tak ada yang salah dari orang yang banyak bicara. Selama yang
dibicarakan berisi nasihat, dakwah, pengajaran; bicara justru jadi
ibadah. Tapi ketika bicara tak lagi punya isi: canda, obrolan kosong,
dan lain-lain; bicara bisa memunculkan fitnah. Dan salah satu fitnah
itu, terungkapnya rahasia. Bisa rahasia pribadi, keluarga, bahkan
organisasi.

Rasulullah saw. pernah memberi nasihat agar seorang mukmin senantiasa
bicara yang baik-baik. Atau, diam. Inilah sebuah pelajaran bahwa lidah
bisa memunculkan kesalahan fatal. Ketika orang tak lagi mampu
mengendalikan syahwat bicaranya, berbagai kesalahan termasuk
terungkapnya rahasia bisa muncul begitu saja. Ringan. Tanpa beban.

Ketika orang tak lagi sungkan bicara yang remeh temeh, gosip; maka aib
bisa terbaca pendengar dengan mudah. Bisa aib diri sendiri, isteri,
orang tua, tetangga, dan lain-lain.

Biasanya, orang yang terlalu banyak bicara rentan keceplosan. Begitu
rentan membeberkan sebuah rahasia dan aib yang tabu untuk diungkapkan.
Dengan kata lain, banyak bicara nyaris bisa sama dengan kurang amanah.

Rasulullah saw. pernah memberi nasihat, "Barangsiapa banyak bicara
maka banyak pula salahnya dan barangsiapa banyak salah maka banyak
pula dosanya. Siapa yang banyak dosanya maka api neraka lebih utama
baginya." (HR Athabrani)

Kelengahan terjadi ketika orang haus pujian

Pujian dalam takaran tertentu memang punya pengaruh baik. Dalam
manajemen, ada istilah punish and reward: hukuman dan penghargaan.
Sebuah kesalahan akan cepat terkikis jika ada hukuman. Dan sebaliknya,
sebuah prestasi akan terus meningkat jika ada penghargaan. Dan
penghargaan inilah sebagai bentuk lain dari pujian.

Masalah akan muncul jika pujian bukan lagi sebagai sarana. Tapi,
tujuan. Pujian jenis ini bisa dibilang sebagai penyakit. Apa pun bisa
dikorbankan asal bisa dapat pujian. Biasanya, orang yang rawan
terhinggap penyakit ini mereka yang tergolong orang `besar', jenius,
kaya, pejabat, dan sebagainya. Rasulullah saw. mengatakan,
"Berhati-hatilah dengan pujian. Sesungguhnya itu adalah
penyembelihan. " (HR. Al-Bukhari)

Orang yang cinta pujian selalu ingin terlihat tampil lebih. Termasuk
saat menyampaikan gagasan, usulan, dan sejenisnya. Karena terdorong
ingin terlihat lebih, tidak heran jika sesuatu yang sebenarnya
tergolong rahasia bisa keluar begitu saja. Tanpa beban.

Di satu sisi, orang memang akan menilainya lebih. Dan pujian pun
mengalir. Tapi, ada kelemahan yang mudah terbaca: "Berikan saja
pujian, dia akan memberikan apa pun yang Anda minta."

Salah satu yang membuat takluk Abu Sufyan saat pengepungan Mekah
adalah isi pengumuman Rasul. "Siapa yang masuk Masjidil Haram, ia
aman. Dan siapa yang masuk rumah Abu Sufyan, ia juga aman." Dan itu
salah satu bentuk pujian.

Sedemikian dahsyatnya pengaruh pujian, Rasulullah saw. pernah
mengatakan, "Taburkanlah pasir ke wajah orang-orang yang suka memuji
dan menyanjung-nyanjung ." (HR. Muslim)

Kelengahan terjadi ketika orang dangkal pemahaman

Semakin paham seseorang, kian sangat berhati-hati dalam melangkah.
Sebaliknya, kian dangkal pemahaman seseorang, semakin sembrono
mengambil pilihan. Inilah standar penilaian yang bisa diambil.

Karena itu, jangan pernah titipkan rahasia ke orang yang dangkal
pemahaman. Karena rahasia akan sangat gampang bocor dan menyebar.
Bahkan mungkin, karena dangkalnya pemahaman, si pembocor sendiri tidak
menyadari kalau ia sedang melakukan pembocoran.

Sebuah ucapan Rasulullah saw. tentang orang bodoh yang mengumbar aib
sendiri mungkin patut disimak. Beliau saw. mengatakan, "Semua umatku
diampuni kecuali yang berbuat (keji) terang-terangan. Yaitu yang
melakukannya pada malam hari lalu ditutup-tutupi oleh Allah, tetapi
esok paginya dia membeberkan sendiri dengan berkata, `Hai Fulan, tadi
malam aku berbuat begini…begini. ' Dia membuka tabir yang telah disekat
oleh Allah Azza wajalla." (HR. Mutafaq `alaih)

Kelengahan terjadi ketika lingkungan kurang menghargai nilai kebaikan

Ini mungkin agak lain. Karena terungkapnya sebuah aib atau rahasia
bukan sekadar dari dalam diri. Tapi, dari lingkungan. Orang yang
amanah dalam rahasia kadang bisa larut dengan lingkungan yang
menganggap sudah tidak punya rahasia. Mereka begitu mudah membuka
rahasia orang lain.

Bahkan dalam dunia politik, membongkar rahasia orang lain bisa
dianggap prestasi. Karena di situlah lawan bisa terjungkal. Padahal,
orang lain pun sedang menunggu kesempatan. Suatu saat, rahasia bisa
dibuka secara bersama-sama. Kalau saya jatuh, dia pun harus terjungkal.

Rasulullah saw. menasihati kita untuk tidak seperti itu. Beliau saw.
bersabda, "Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah. Jika seorang
membongkar keburukan yang diketahuinya pada dirimu janganlah kamu
membongkar keburukan yang kamu ketahui ada pada dirinya." (HR. Ahmad
dan Attirmidzi)

Jumat, Mei 09, 2008

AGAMA CINTA

Oleh Riadho BS

Apa yang paling bernilai bagi manusia ? mengapa cinta amat berharga sebagai burok menempuh mi'raj kebahagiaan ? bagaimana benar-benar merasakan kelezatan sari-sari cinta ? dari sini terinspirasi oleh "Ayat Ayat Cinta" kami akan mulai menelaah / mengurai dengan sederhana tentang keajaiban cinta dalam islam
Tanpa cinta, seluruh aktifitas kehidupan tak lebih hanya sebentuk tirai kebahagiaan. Hanya dengan cinta manusia telah terbang bebas, seperti rajawali yang melayang indah di angkasa. Cinta melahirkan mata elang yang menatap semesta secara utuh, tidak lagi melihat hidup sepotong-sepotong
Demi menggapai stasiun cinta itu tidak mensyarati kata-kata semata juga perlu diiringi dengan pengalah hidup. Cinta memang bukan untuk dikatakan, hanya perlu ditunjukkan dan dialami, barulah kita merasakan keajaiban cinta. Anda penasaran, apa bentuk keajaiban cinta ?
Karena ternyata ada pasangan yang mula-mula saling mencintai berubah saling berantem, bahkan terancam cerai. Perlulah kiranya meneliti lebih jauh, mungkin yang dirajuk bukanlah cinta sejati, karena cinta selagi bermakna cinta adalah : memberi, memaafkan dan berkorban tiada akhir (endless love)
Mengapa islam disebut agama cinta ? karena inti islam adalah iman dan inti iman adalah cinta. Konsep ini dilansir oleh QS Al Baqarah : 165
"... adapun orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.."
Andaikan iman sekadar percaya, mengapa kita tidak diminta beriman pada iblis la'natullah alaih. Kalau demikian iman benar-benar mencerminkan energi cinta, karena cinta hanya ditujukan pada kiblat kebajikan. Karena itu, islam memandang nikmat yang paling tinggi dari sekian nikmat adalah nikmat iman (cinta). Tanpa cinta seluruh kehidupan akan hampa, kering dan gersang. Di lahan yang hampa, kering dan gersang tak ada tumbuhan yang hidup
Piramida nikmat dari yang paling rendah ke yang tertinggi tersimpul :
Nikmat rezeki, jodoh, kekayaan, ilmu pengetahuan dan iman (agama). Lima kenikmatan sebelumnya tanpa dijiwai dengan iman (cinta) maka tidak akan bermakna apa2. Dan banyak orang besar mengungkapkan, untuk menggapai lima kenikmatan tersebut hanya dijalani dengan cinta. Sebuah cinta karena Allah, sebentuk energi yang tak pernah habis bahkan terus memancar-mancar.
Andaikan orang mengerti hakikat kehidupan, maka tidak akan berani menukarkan cinta dengan kenikmatan yang lain, menukarkan cinta dengan rezeki, jodoh, kekayaan, atau ilmu pengetahuan. Karena seluruh kenikmatan selain cinta hanya sarana kebahagiaan, sementara ruhnya ada pada cinta. Orang bisa mendapatkan seluruh kenikmatan hidup dengan cinta, tetapi orang tidak bisa membeli cinta dengan seluruh kenikmatan yang lain.
Ketika hati kita digenangi dengan cinta, maka akan menumbuhkan relasi yang elok dengan Allah, diri sendiri, sesama dan kehidupan, berikut akan berbuah kebahagiaan. Dan perlu diketahui bahwa pusat cinta adalah Allah, hanya dengan mencintai Allah maka kebahagiaan hidup akan diperoleh. Mencintai Allah, mencintai diri karena Allah, mencintai sesama karena Allah, dan mencintai kehidupan karena Allah. Inilah alasannya mengapa cinta kita pada diri, manusia dan kehidupan merupakan pantulan cinta pada Allah. Jasad manusia akan hidup dengan nafas, tetapi ruhani hanya bisa hidup dengan cinta. Tanpa cinta ruhani akan lemah, tak berdaya, bahkan mati. Karena itu mengapa orang-orang kafir dianggap sudah mati ? kematian mereka bukan secara lahiriah tetapi secara ruhani.
Ketika orang telah bermandikan cahaya cinta, maka hidupnya selalu diwarnai kebahagiaan, wajahnya ceria berbinar-binar. Maka dari dalam jiwanya akan tumbuh ketulusan dalam beribadah. Ingatlah hanya ibadah yang tulus yang sampai pada Allah. Jika Anda sudah tulus maka hati akan bening, kebeningan itu akan membawa kesukacitaan menjalani aktifitas dan kebaktian. Tuhan tidak melihat amal, tetapi lebih mengawasi motivasi dibalik amal. Hati bening dan tulus melulu memancarkan motivasi kebaikan, dan itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang beriman
Senada dengan spirit sabda Rasulullah SAW "Niat orang beriman lebih baik daripada amalnya, amalnya orang munafik lebih baik daripada niatnya, dan masing-masing dia kerjakan berdasarkan niatnya"
Ketulusan merupakan salah satu sayap-sayap cinta yang akan membuat orang sampai pada Allah. Bayangkan seorang pelacur yang menggunakan sandalnya untuk menyauk air demi diminumkan pada anjing yang kehausan dan meregang nyawa dengan didasari rasa kasih yang tulus nan murni, diangkat derajatnya oleh Allah dan dimasukkan surga. Memang dalam cinta, budak bisa menjadi raja dan raja bisa menjadi budak. Perubahan besar dan abadi hanya bisa diperoleh dengan sentuhan tangan-tangan cinta.
Andaikata kita berdakwah untuk mendapatkan uang, honor, sehingga harus memasang tarif, maka berarti kita belum dipenuhi semangat cinta. Memberi untuk mendapatkan bukan ciri cinta tapi ciri bisnis murni. Melalui energi tulus maka akan mengalir mutiara sikap lain yakni tawakal, sabar, ridho dan syukur tanda telah masuknya cahaya salam, rahmat dan berkah secara utuh kedalam hati.
Pertama salam, sayap-sayap cinta melahirkan salam, yang ditandai dengan sikap tawakal dengan masa depan, sehingga tidak pernah dibayang-bayangi oleh kecemasan. Kecemasan hanya terpercik oleh pikiran negatif soal masa depan yang belum tentu akan dialami. Andaikan salam telah merasuk ke dalam hati kita, maka bayang-bayang ketakutan terhadap masa depan akan lenyap, karena tidak lagi melihat hambatan menakutkan yang terlintas di pikiran. Kita hanya melihat bahwa di depan ada cinta, cinta itulah yang akan menyibak hambatan menjadi kemenangan besar.
Kehadiran salam juga ditandai dengan sabar, sebuah mental hidup yang bisa meretas jaring frustasi. Rasa frustasi hanya menyelinap di hati orang yang tidak meyakini keluasan rahmat Allah. Rahmat Allah hanya diukur melalui pikirannya yang terbatas. Ingatlah saudaraku, rahmat Allah tidak bisa dibayangkan dengan pikiran, karena itu kita tidak dapat menghitung nikmat Allah. Bagi orang yang telah mendapati oasis salam, maka dia selalu optimis karena rahmat Allah luas, melampaui langit dan bumi. Orang tawakal dan sabar akan selamat dalam menjalani pendakian menuju Allah, dan buahnya adalah kehidupan yang tenang, damai
Kedua rahmat, kepakan sayap cinta menjelmakan rahmat, sebentuk mental ridha atau puas. Kaya yang sesungguhnya adalah puas dengan apa yang diterima (qona'ah). Dalam kepuasan kita akan mereguk kebahagiaan yang meluap-luap tak ada habisnya. Ketika orang puas, maka akan tumbuh kesukacitaan dalam menjalani hidup, dan hari-harinya hanya dipenuhi semangat yang terus menyala. Tak ada kecewa sedetikpun dengan apa yang diterima, karena itulah kenikmatan paling sempurna yang datang dari Yang Maha Sempurna. Rahasia yang menjadikan mereka puas, bukan karena kenikmatan yang diperoleh, tapi karena amat cintanya pada yang memberikan.
Dengan kacamata prasangka baik, seluruh pernak pernik kehidupan dia terima dengan ridha. Cinta Tuhan melampaui cinta orangtua pada anaknya. Setiap yang datang dari Allah pasti penuh dengan makna cinta. Kitapun belajar untuk tidak hanya melihat nikmat yang diperoleh, tetapi juga motivasi dari Yang Memberi. Jika seluruh kenikmatan ditangkap dengan kacamata ridha, maka hidup pun akan menjadi aman penuh sukacita.
Ketiga berkah, sayap-sayap cinta melahirkan berkah. Berkah hanya bisa dipikat dengan semangat syukur dalam segala keadaan. Andaikan kita selalu bersyukur dalam segala keadaan, maka ketentraman hidup akan melulu meliputi kita, karena kekayaan syukur akan selalu membuat manusia dalam sukacita. Tanpa bersyukur maka segala kenikmatan hanya malapetaka yang menyumbang derita.
Belajarlah bersyukur dan berterimakasih pada Allah, sesama dan kehidupan. Saat semangat syukur itu mengalir dari sungai hati kita, maka betapa hidup amat lapang, bahagia, dan melulu diliputi dengan kesukacitaan
Awali berterimakasih pada Allah, selanjutnya pada manusia, dan kehidupan. Saat manusia telah hilang dalam pusaran syukur, berarti berhasil meruntuhkan tembok keakuan (ego) sehingga hidupnya hanya menjadi persembahan bagi Allah dan kehidupan.
Andaikan salam, rahmat dan berkah sebagai pengejawantahan cinta terus mewarnai kehidupan semesta, maka betapa kita akan benar-benar merasakan keindahan, keanggunan dan kesejukan Agama Cinta
Yakinlah Anda menjemput bahagia dengan cinta !..

Kamis, Mei 08, 2008

22 Tanda Iman Anda Sedang Lemah

Tanda-tanda tersebut adalah:
1. Ketika Anda sedang melakukan kedurhakaan atau dosa. Hati-hatilah!

2. Ketika hati Anda terasa begitu keras dan kaku. Sampai-sampai
menyaksikan orang mati terkujur kaku pun tidak bisa menasihati danmemperlunak hati Anda.

3. Ketika Anda tidak tekun dalam beribadah.
4. Ketika Anda terasas malas untuk melakukan ketaatan dan ibadah.Bahkan, meremehkannya.
5. Ketika hati Anda tidak merasa lapang. Dada terasa sesak, perangaiberubah, merasa sumpek dengan tingkah laku orang di sekitar Anda. 5. Ketika hati Anda tidak merasa lapang. Dada terasa sesak, perangaiberubah, merasa sumpek dengan tingkah laku orang di sekitar Anda.
6. Ketika Anda tidak tersentuh oleh kandungan ayat-ayat Al-Qur'an.
7. Ketika Anda melalaikan Allah dalam hal berdzikir dan berdoakepada-Nya.
8. Ketika Anda tidak merasa marah ketika menyaksikan dengan mata
kepala sendiri pelanggaran terhadap hal-hal yang diharamkan Allah.

9. Ketika Anda gila hormat dan suka publikasi.
10. Ketika Anda bakhil dan kikir. Ingatlah perkataan Rasulullah saw.
ini, "Sifat kikir dan iman tidak akan bersatu dalam hati seorang hamba
selama-lamanya. " (Shahihul Jami', 2678)
11. Ketika Anda mengatakan sesuatu yang tidak Anda perbuat. Ingat,
Allah swt. benci dengan perbuatan seperti itu. "Hai orang-orang yang
beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat
besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada
kamu perbuat." (Ash-Shaff:2- 3)

12. Ketika Anda merasa gembira dan senang jika ada saudara sesamamuslim mengalami kesusahan.
13. Ketika Anda menilai sesuatu dari dosa apa tidak, dan tidak maumelihat dari sisi makruh apa tidak.
14. Ketika Anda mencela hal yang makruf dan punya perhatian dengankebaikan-kebaikan kecil.
15. Ketika Anda tidak mau memperhatikan urusan kaum muslimin dan tidakmau melibatkan diri dalam urusan-urusan mereka.
16. Ketika Anda memutuskan tali persaudaraan dengan saudara Anda.
17. Ketika Anda tidak tergugah rasa tanggung jawabnya untuk beramal
demi kepentingan Islam. Tidak mau menyebarkan dan menolong agama Allahini.

18. Ketika Anda merasa resah dan takut tertimpa musibah; atau mendapat
problem yang berat. Lalu Anda tidak bisa bersikap sabar dan berhatitegar.

19. Ketika Anda senang berbantah-bantahan dan berdebat. Padahal,perbuatan itu bisa membuat hati Anda keras dan kaku.
20. Ketika Anda bergantung pada keduniaan, menyibukkan diri denganurusan dunia, dan merasa tenang dengan dunia.
21. Ketika Anda senang mengucapkan dan menggunakan bahasa yang
digunakan orang-orang yang tidak mencirikan keimanan ada dalamhatinya.

22. Ketika Anda berlebih-lebihan dalam masalah makan-minum,berpakaian, bertempat tinggal, dan berkendaraan.


Rabu, Mei 07, 2008

Tangis 'Aisyah RHA Saat Peristiwa Haditsul Ifki (Kabar Burung)

Al-Qasim menuturkan, "Jika aku pergi, maka aku mampir terlebih dahulu ke
rumah Aisyah untuk mengucapkan salam kepadanya. Suatu hari aku pergi,
ternyata ia berdiri dalam keadaan bertasbih dan membaca firman Allah
SWT, *'Maka
Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari adzab neraka.'
*(Ath-Thur: 27).

Ia berdoa dan menangis seraya mengulang-ulang ayat tersebut, sehingga aku
jemu berdiri, lalu aku pergi ke pasar untuk keperluanku. Kemudian aku
kembali, ternyata ia masih berdiri seperti sediakala dalam keadaan shalat
dan menangis."*

Itulah Aisyah Ummul Mukminin RHA yang dizhalimi orang-orang muslim menurut
zhahirnya, padahal mereka sebenarnya adalah kaum munafik, dalam peristiwa
berita dusta yang nyaris menghancurkan rumah tangga Nabi SAW dalam peristiwa
yang menyakitkan dari pihak kaum munafik dan kaum yang berakhlak buruk yang
tidak memperhatikan bahwa dia adalah istri Nabi SAW dan bahwa dia dizhalimi,
padahal dia lebih suci daripada mereka. Tetapi ini adalah fitnah yang
sepanjang zaman selalu menampakkan bisa dan kuman yang ingin mencemari
orang-orang bersih dan orang-orang baik secara zhalim dan dusta. Tetapi
orang yang dizhalimi tidak bisa berbuat apa-apa selain menuju dan bersandar
ke haribaan Allah SWT. Berapa banyak kita mendengar manusia hina memfitnah
orang-orang baik dengan tuduhan dusta padahal mereka terbebas dari semua
tuduhan tersebut, kecuali karena mereka kaum yang shalih, mendapatkan taufik
dan meraih kesuksesan. Manusia yang hina, mereka sebenarnya bukanlah
manusia, tetapi setan pengecut yang dengki dan hasad terhadap setiap orang
yang diberi taufik oleh Allah SWT. Orang-orang yang mengigau ini tidak
mempunyai senjata kecuali memberitakan melalui berbagai surat kabar kaum
sekuler yang hina seperti mereka. Mereka lupa bahwa Allah SWT Memberikan
balasan lagi Mahaperkasa, Dia menangguhkan dan bukan membiarkan. Mahabenar
Allah, ketika berfirman, *"Dan sesungguhnya telah merugi orang yang
mengada-adakan kedustaan." *(Thaha: 61).

Dusta adalah senjata kaum pengecut, kaum munafik, dan manusia yang hina.
Karena itu, Aisyah SAW menangis siang malam, karena masalahnya sungguh
menyakitkan, mengapa orang yang tidak bersalah dan tidak pernah menyakiti
siapa pun dituduh.

Lebih terkutuk dari kezhaliman ini adalah menuduh berzina wanita yang
baik-baik lagi beriman. Kemudian datang pembebasan terhadap Ummul Mukminin
Aisyah SAW dari atas tujuh langit di dalam al-Qur'an yang akan selalu dibaca
hingga Hari Kiamat, sehingga setiap munafik lagi pendusta terdiam.
Demikianlah Ummul Mu'minin terbebas dari berita dusta yang ditebarkan oleh
kaum munafik yang tidak menginginkan ke-baikan tetapi menginginkan fitnah.
Bagi Merekalah hukuman di dunia dan akhirat, serta mereka diancam al-Qur'an
dengan adzab yang pedih. Mahabenar Allah SWT, ketika berfirman, *"Sesungguhnya
orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga.
Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagimu bahkan ia adalah
baik bagi kamu. Tiap-tiap orang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang
dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang
terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, baginya adzab yang
besar."*(An- Nur: 11)

Demikianlah air mata Ummul Mukminin Aisyah RHA tumpah demi mengharapkan
pahala dan berlindung kepada Dzat yang tiada tempat berlindung kecuali
kepadaNya... sehingga dia mendapatkan pembebasan dari Allah SWT.

Senin, Mei 05, 2008

amal yang disembunyikan

[DALIL KEDUDUKAN AMAL YANG DISEMBUNYIKAN]
Diantaranya adalah firman Allah Jalla wa 'Ala (yang artinya):"Jika kalian menampakkan shadaqah (kalian), maka itu adalah baik sekali.Dan, jika kalian menyembunyikannya dan kalian berikan kepada orang-orangfakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagi kalian. Dan, Allah akanmenghapuskan dari kalian sebagian kesalahan-kesalahan kalian, dan Allahmengetahui apa yang kalian kerjakan." (Al Baqarah: 271).Ibnu Katsir berkata dalam menafsiri ayat ini, "Firman Allah, 'Jika kalianmenampakkan shadaqah (kalian), maka itu adalah baik sekali', artinya jikakalian menampakkannya, maka itulah harta yang paling baik. Sedangkanfirman-Nya, 'Dan, jika kalian menyembunyikannya dan kalian berikan kepadaorang-orang fakir, maka menyembunyikannya itu lebih baik bagi kalian'; disini terkandung dalil bahwa menyembunyikan shadaqah itu lebih baik daripadamenampakkannya, karena hal itu lebih jauh dari riya', kecuali jikamenampakkannya mendatangkan kemaslahatan yang kuat, seperti agar orang-orangmengikuti jejaknya, sehingga menampakkannya lebih baik daripadamenyembunyikannya.

[AMAL YANG DISEMBUNYIKAN DALAM LAPANGAN JIHAD DAN PEPERANGAN]

Maslamah bin Abdul Malik bersama pasukannya mengepung salah satu bentengRomawi. Sementara tidak ada jalan masuk ke dalam benteng kecuali satu pintu.Setelah pengepungan berlalu sekian lama, Maslamah berseru di tengahpasukannya, "Siapa yang berani menerobos pintu, maka jika dia mati saatmenerobosnya, maka dia akan mendapatkan surga, insya Allah. Jika diaselamat, maka tanah yang ada di balik pintu itu patut diserahkan kepadanya,lalu dia harus membuka pintu itu agar pasukan Islam dapat masuk ke dalambenteng sebagai pemenang."Ada seorang prajurit berdiri, yang mukanya ditutup kain, seraya berkata,"Aku akan melakukannya wahai Amir."Selama tiga hari Maslamah bin Abdul Malik bertanya-tanya, "Siapakah orangyang mengenakan tutup muka? Siapakah yang telah membuka pintu benteng?"Tak seorang pun yang bangkit. Pada hari ketiga dia berkata, "Aku bersumpahagar orang yang mengenakan tutup muka menemui aku, kapan pun waktunya, siangatau malam."Maka pada tengah malam ada yang mengetuk pintu tendanya. Maslamah bertanya,"Engkaukah orang yang mengenakan tutup muka?"Orang itu menjawab, "Dia meminta tiga syarat sebelum engkau melihatnya.""Apa itu?" tanya Maslamah.Engkau tidak boleh mengumumkan namanya kepada orang-orang, engkau tidakboleh memberinya imbalan apa pun dan engkau tidak boleh melihatnya sebagaiorang yang memiliki keistimewaan, " kata orang itu. Dengan kata lain, diatidak menginginkan apa-apa."Aku terima," kata Maslamah.Orang itu berkata, "Memang akulah orang yang mengenakan tutup muka itu."Maka Maslamah langsung menghampiri dan memeluknya. Maka di antara doaMaslamah, "Ya Allah, himpunkan aku bersama orang yang mengenakan tutup muka.Ya Allah, himpunkan aku bersama orang yang mengenakan tutup muka.Ke pundak orang-orang semacam itulah Allah Azza wa Jalla melimpahkanbarakah-Nya.

[AMAL YANG DISEMBUNYIKAN DALAM LAPANGAN IBADAH]

Amr bin Qais Al Mala'y berpuasa selama dua puluh tahun, sementarakeluarganya tidak mengetahuinya. Dia mengambil makan siangnya lalu pergi ketokonya, lalu dia menshadaqahkan makan siangnya itu dan dia sendiriberpuasa, sementara keluarganya tidak mengetahui hal itu.

[DALAM HAL MERAHASIAKAN AMAL KEBAJIKAN]

Dari Abu Hamzah Ats Tsumaly, bahwa Ali bin Al Husain membawa roti di ataspunggungnya pada malam hari lalu mencari orang-orang miskin di kegelapanmalam. Dia berkata, "Sesungguhnya shadaqah yang diberikan pada kegelapanmalam dapat memadamkan kemurkaan Allah."Dari Muhammad bin Ishaq, dia berkata, "Penduduk Madinah hidup dengan makananitu, sementara mereka tidak tahu siapa yang telah memberi makanan itu kepadamereka. Setelah Ali bin Husain meninggal dunia, maka mereka tidak lagimendapatkan makanan pada malam hari."Dari Amr bin Tsabit, dia berkata, "Setelah Ali bin Al Husain meninggaldunia, orang-orang melihat bekas punggungnya, yaitu bekas kantong makananyang biasa dia panggul untuk diberikan kepada para wanita janda."Syaibah bin Nu'amah berkata, "Setelah Ali bin Al Husain meninggal dunia,orang-orang mendapatkan seratus keluarga yang dia santuni. Karena itulah diadianggap orang bakhil. Pasalnya, dia menyalurkan infaq secara rahasia,sementara keluarganya mengira dia menumpuk dirham. Sebagian diantara merekaberkata, "Kami tidak pernah kehilangan shadaqah yang diberikan secarasembunyi-sembunyi hingga Ali meninggal dunia."

Jumat, Mei 02, 2008

ISTIQOMAH

KH. Abdullah Gymnastiar

Sahabat…Kita lihat dengan seksama air yang terus menerus menetes pada sebuah batu yang keras membuat batu itu berlubang, padahal air begitu lembut. Apa artinya, kelembutan sekalipun apabila dilakukan terus menerus akan menjadi kekuatan yang merubah sesuatu yang keras. Itulah gambaran sikap istiqomah. Istiqomah melahirkan kekuatan, istiqomah melahirkan karomah atau keistimewaan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari A’isyah RA: Rasulullah SAW bersabda: “Amal yang Allah Ta’ala cintai adalah amal yang dawam / terus menerus / Istiqomah, walaupun sedikit.” (HR. Baihaqi)

Allah SWT berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.”

(QS. Al-Ahqaaf 46 : 13 – 14)

Dua kata penting dalam ayat ini adalah pertama yakin bahwa Allah Tuhan yang menguasai segala galanya, dan yang kedua adalah istiqomah. Keduanya melahirkan sikap tegar dan tangguh, tidak mudah goyah oleh badai kehidupan. Ibarat karang yang tetap kokoh diterjang ombak. Maka tetaplah tegar dalam berpegang teguh terhadap kebaikan walaupun sebagian orang yang – karena belum faham – tidak menyukai kita.

Saudaraku…kita adalah hamba Allah yang maha menguasai kita dan orang orang yang tida menyukai kita. Adanya badai cobaan adalah ujian untuk membuktian sejauhmana kualitas keimanan kita. Dan sebagai pembuktian apakah benar kita sebagai hamba-Nya..? Ataukah hanya ucapan lisan semata. Orang yang hanya Allah dihatinya akan tercabut rasa gentar dan takut oleh apapun dan siapapun selain Allah SWT. Selamat kepada siapapun yang terus menerus memperkuat keyakinan kepada-Nya dan terus beramal istiqomah dijalan yang diridloi-Nya.

Wallahu a’lam bish-showaab….

KH. DR. Miftah Faridl

Melanjutkan bahasan istiqomah, istiqomah sebuah kata yang singkat namun bermakna sangat padat. Sebagaimana yang dinasihatkan baginda Rasul SAW kepada seorang sahabatnya ketika dia berkata: “Ya Rasul! Ajarkan kepadaku satu kalimat yang aku tidak usah bertanya lagi..! Rasul menjawab: Qul aamantu billaah tsummas taqim katakanalah, aku beriman kepada Allah kemudian Istiqomahlah..!”

Istiqomah dalam hal apa saja…?

Pertama: Dalam surat Al-Fatihah kita baca doa Ihdinash shiraathal mustaqiim”

Yaa Allah, tunjukkan kami kepada jalan yang lurus. Yaitu jalan orang orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka. Siapa mereka…? Ditafsirkan dalam ayat dan surat yang lain mereka adalah para Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan orang orang sholih. Jadi istiqomah disini berarti kita mohon ditetapkan pada jalan hidayah Al-Islam.

Kedua: Landasan hidup seorang Muslim adalah kalimah “Laa ilaaha illallaah”

Tidak ada yang patut disembah, ditakuti, dicintai, dijadikan tempat tujuan dalam hidup selain Allah. Orang yang mantap kalimah Tauhiid “Laa ilaaha illallaah” dalam hidupnya dia akan istiqomah dalam keadaan apapun tetap bertauhiid. Tidak ada harapan ketika beramal selain Allah.

Wujud Tauhiid juga akan berdampak pada kekayaan seseorang. Dia menyadari bahwa tidak ada pemilik seluruh harta dunia ini selain Allah. Demikian pula Tauhiid akan berdampak terhadap kekuasaan. Hanya Allah pemilik mutlak segala kekuasaan, sedangkan kekuasaan yang ada pada manusia dipergilirkan. Orang yang bertauhiid akan melahirkan sikap tawadlu’ (rendah hati) ketika diamanahi kekuasaan, dan tidak minder ketika diambil darinya kekuasaan atau jabatan.

Dalam hal pendidikan Tauhiid akan menyadarkan bahwa yang membuat pintar atau tidak adalah Allah SWT. Lalu apa fungsi seorang guru..? guru hanyalah jalan sampainya ilmu dari Allah kepada murid. Sehingga tidak berhak seorang guru sombong memiliki murid yang berhasil dan tidak perlu malu mempunyai murid yang belum sesuai harapan.

Wallaahu a’lam bish-shawaab…