THANK' TO ALLAH SWT


اَللّهُمَّ اِنِّي اَعُوْ ذبِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَ نِ وَ اَ عُوْ ذ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذ بِكَ مِنَ اْلجُبْنِ واْلبُخْلِ وَأَعُوْذ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّ يْنِ وَ قَهْرِ الرِّ جَالِ

Rabu, Mei 07, 2008

Tangis 'Aisyah RHA Saat Peristiwa Haditsul Ifki (Kabar Burung)

Al-Qasim menuturkan, "Jika aku pergi, maka aku mampir terlebih dahulu ke
rumah Aisyah untuk mengucapkan salam kepadanya. Suatu hari aku pergi,
ternyata ia berdiri dalam keadaan bertasbih dan membaca firman Allah
SWT, *'Maka
Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari adzab neraka.'
*(Ath-Thur: 27).

Ia berdoa dan menangis seraya mengulang-ulang ayat tersebut, sehingga aku
jemu berdiri, lalu aku pergi ke pasar untuk keperluanku. Kemudian aku
kembali, ternyata ia masih berdiri seperti sediakala dalam keadaan shalat
dan menangis."*

Itulah Aisyah Ummul Mukminin RHA yang dizhalimi orang-orang muslim menurut
zhahirnya, padahal mereka sebenarnya adalah kaum munafik, dalam peristiwa
berita dusta yang nyaris menghancurkan rumah tangga Nabi SAW dalam peristiwa
yang menyakitkan dari pihak kaum munafik dan kaum yang berakhlak buruk yang
tidak memperhatikan bahwa dia adalah istri Nabi SAW dan bahwa dia dizhalimi,
padahal dia lebih suci daripada mereka. Tetapi ini adalah fitnah yang
sepanjang zaman selalu menampakkan bisa dan kuman yang ingin mencemari
orang-orang bersih dan orang-orang baik secara zhalim dan dusta. Tetapi
orang yang dizhalimi tidak bisa berbuat apa-apa selain menuju dan bersandar
ke haribaan Allah SWT. Berapa banyak kita mendengar manusia hina memfitnah
orang-orang baik dengan tuduhan dusta padahal mereka terbebas dari semua
tuduhan tersebut, kecuali karena mereka kaum yang shalih, mendapatkan taufik
dan meraih kesuksesan. Manusia yang hina, mereka sebenarnya bukanlah
manusia, tetapi setan pengecut yang dengki dan hasad terhadap setiap orang
yang diberi taufik oleh Allah SWT. Orang-orang yang mengigau ini tidak
mempunyai senjata kecuali memberitakan melalui berbagai surat kabar kaum
sekuler yang hina seperti mereka. Mereka lupa bahwa Allah SWT Memberikan
balasan lagi Mahaperkasa, Dia menangguhkan dan bukan membiarkan. Mahabenar
Allah, ketika berfirman, *"Dan sesungguhnya telah merugi orang yang
mengada-adakan kedustaan." *(Thaha: 61).

Dusta adalah senjata kaum pengecut, kaum munafik, dan manusia yang hina.
Karena itu, Aisyah SAW menangis siang malam, karena masalahnya sungguh
menyakitkan, mengapa orang yang tidak bersalah dan tidak pernah menyakiti
siapa pun dituduh.

Lebih terkutuk dari kezhaliman ini adalah menuduh berzina wanita yang
baik-baik lagi beriman. Kemudian datang pembebasan terhadap Ummul Mukminin
Aisyah SAW dari atas tujuh langit di dalam al-Qur'an yang akan selalu dibaca
hingga Hari Kiamat, sehingga setiap munafik lagi pendusta terdiam.
Demikianlah Ummul Mu'minin terbebas dari berita dusta yang ditebarkan oleh
kaum munafik yang tidak menginginkan ke-baikan tetapi menginginkan fitnah.
Bagi Merekalah hukuman di dunia dan akhirat, serta mereka diancam al-Qur'an
dengan adzab yang pedih. Mahabenar Allah SWT, ketika berfirman, *"Sesungguhnya
orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga.
Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagimu bahkan ia adalah
baik bagi kamu. Tiap-tiap orang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang
dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang
terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, baginya adzab yang
besar."*(An- Nur: 11)

Demikianlah air mata Ummul Mukminin Aisyah RHA tumpah demi mengharapkan
pahala dan berlindung kepada Dzat yang tiada tempat berlindung kecuali
kepadaNya... sehingga dia mendapatkan pembebasan dari Allah SWT.