THANK' TO ALLAH SWT


اَللّهُمَّ اِنِّي اَعُوْ ذبِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَ نِ وَ اَ عُوْ ذ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذ بِكَ مِنَ اْلجُبْنِ واْلبُخْلِ وَأَعُوْذ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّ يْنِ وَ قَهْرِ الرِّ جَالِ

Jumat, Mei 02, 2008

ISTIQOMAH

KH. Abdullah Gymnastiar

Sahabat…Kita lihat dengan seksama air yang terus menerus menetes pada sebuah batu yang keras membuat batu itu berlubang, padahal air begitu lembut. Apa artinya, kelembutan sekalipun apabila dilakukan terus menerus akan menjadi kekuatan yang merubah sesuatu yang keras. Itulah gambaran sikap istiqomah. Istiqomah melahirkan kekuatan, istiqomah melahirkan karomah atau keistimewaan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari A’isyah RA: Rasulullah SAW bersabda: “Amal yang Allah Ta’ala cintai adalah amal yang dawam / terus menerus / Istiqomah, walaupun sedikit.” (HR. Baihaqi)

Allah SWT berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.”

(QS. Al-Ahqaaf 46 : 13 – 14)

Dua kata penting dalam ayat ini adalah pertama yakin bahwa Allah Tuhan yang menguasai segala galanya, dan yang kedua adalah istiqomah. Keduanya melahirkan sikap tegar dan tangguh, tidak mudah goyah oleh badai kehidupan. Ibarat karang yang tetap kokoh diterjang ombak. Maka tetaplah tegar dalam berpegang teguh terhadap kebaikan walaupun sebagian orang yang – karena belum faham – tidak menyukai kita.

Saudaraku…kita adalah hamba Allah yang maha menguasai kita dan orang orang yang tida menyukai kita. Adanya badai cobaan adalah ujian untuk membuktian sejauhmana kualitas keimanan kita. Dan sebagai pembuktian apakah benar kita sebagai hamba-Nya..? Ataukah hanya ucapan lisan semata. Orang yang hanya Allah dihatinya akan tercabut rasa gentar dan takut oleh apapun dan siapapun selain Allah SWT. Selamat kepada siapapun yang terus menerus memperkuat keyakinan kepada-Nya dan terus beramal istiqomah dijalan yang diridloi-Nya.

Wallahu a’lam bish-showaab….

KH. DR. Miftah Faridl

Melanjutkan bahasan istiqomah, istiqomah sebuah kata yang singkat namun bermakna sangat padat. Sebagaimana yang dinasihatkan baginda Rasul SAW kepada seorang sahabatnya ketika dia berkata: “Ya Rasul! Ajarkan kepadaku satu kalimat yang aku tidak usah bertanya lagi..! Rasul menjawab: Qul aamantu billaah tsummas taqim katakanalah, aku beriman kepada Allah kemudian Istiqomahlah..!”

Istiqomah dalam hal apa saja…?

Pertama: Dalam surat Al-Fatihah kita baca doa Ihdinash shiraathal mustaqiim”

Yaa Allah, tunjukkan kami kepada jalan yang lurus. Yaitu jalan orang orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka. Siapa mereka…? Ditafsirkan dalam ayat dan surat yang lain mereka adalah para Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan orang orang sholih. Jadi istiqomah disini berarti kita mohon ditetapkan pada jalan hidayah Al-Islam.

Kedua: Landasan hidup seorang Muslim adalah kalimah “Laa ilaaha illallaah”

Tidak ada yang patut disembah, ditakuti, dicintai, dijadikan tempat tujuan dalam hidup selain Allah. Orang yang mantap kalimah Tauhiid “Laa ilaaha illallaah” dalam hidupnya dia akan istiqomah dalam keadaan apapun tetap bertauhiid. Tidak ada harapan ketika beramal selain Allah.

Wujud Tauhiid juga akan berdampak pada kekayaan seseorang. Dia menyadari bahwa tidak ada pemilik seluruh harta dunia ini selain Allah. Demikian pula Tauhiid akan berdampak terhadap kekuasaan. Hanya Allah pemilik mutlak segala kekuasaan, sedangkan kekuasaan yang ada pada manusia dipergilirkan. Orang yang bertauhiid akan melahirkan sikap tawadlu’ (rendah hati) ketika diamanahi kekuasaan, dan tidak minder ketika diambil darinya kekuasaan atau jabatan.

Dalam hal pendidikan Tauhiid akan menyadarkan bahwa yang membuat pintar atau tidak adalah Allah SWT. Lalu apa fungsi seorang guru..? guru hanyalah jalan sampainya ilmu dari Allah kepada murid. Sehingga tidak berhak seorang guru sombong memiliki murid yang berhasil dan tidak perlu malu mempunyai murid yang belum sesuai harapan.

Wallaahu a’lam bish-shawaab…