THANK' TO ALLAH SWT


اَللّهُمَّ اِنِّي اَعُوْ ذبِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَ نِ وَ اَ عُوْ ذ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذ بِكَ مِنَ اْلجُبْنِ واْلبُخْلِ وَأَعُوْذ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّ يْنِ وَ قَهْرِ الرِّ جَالِ

Selasa, September 16, 2008

manajemen KEUANGAN ISLAMI

Allah,SWT berfirman di dalam Al-Qur'an :

"Â…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang
akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal". (Luqman :34).

Firman Allah,SWT dalam ayat lain :

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.
Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan." (Al-Hasyr ayat 18)

Bila melihat kenyataan dan memperhatikan firman Allah SWT di atas,
kita tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi esok, apakah krisis
jilid ke 2 bisa terjadi lagi atau tidak, yang jelas adalah kita
diperintahkan Allah, SWT untuk berusaha semaksimal mungkin agar kita
tidak mengalami kerugian di dunia maupun di akhirat kelak.

Oleh karena itu sudah saatnya mulai sekarang kita semua bila tidak
ingin rugi dunia dan akhirat, dalam memanage keuangan pribadi maupun
perusahaan lebih baik tidak hanya melihat tingginya tingkat suku bunga
perbankan jika kita menginvestasikan dana ke perbankan , ataupun
tingginya tingkat return hasil apabila dana diinvestasikan bukan di
perbankan. Tetapi lebih melihat kepada tingkat amannya yakni apakah
dana yang diinvestasikan bisa ditarik kembali jika sewaktu-waktu
dibutuhkan. Dan tingkat aman yang ideal hanya bisa dicapai apabila
kita dalam memanage keuangan memakai manajemen keuangan Islami yakni
memanage keuangan yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah.

Banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang mengajarkan kita bagaimana memanage
keuangan secara islami itu , pada kesempatan ini saya akan memberikan
beberapa contohnya saja yaitu:

1. Meninggalkan riba (system bunga) dan kembali kepada system ekonomi
syariah.
(Al-Baqarah : 275-278).
2. Meninggalkan segala bentuk pemborosan harta (Al-Isra: 26-27)
3. Meninggalkan segala bentuk usaha yang batil dalam mencari
penghasilan (An-Nisa :29)
4. Meninggalkan segala bentuk usaha yang spekulatif /perjudian.
(Al-Maidah :90)
5. Memperbanyak amal/meninggalkan sifat kikir terhadap harta (Al-Isra-29)