THANK' TO ALLAH SWT


اَللّهُمَّ اِنِّي اَعُوْ ذبِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَ نِ وَ اَ عُوْ ذ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذ بِكَ مِنَ اْلجُبْنِ واْلبُخْلِ وَأَعُوْذ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّ يْنِ وَ قَهْرِ الرِّ جَالِ

Selasa, Juni 24, 2008

HARUN YAHYA =>

Harun Yahya: Kami Menerima Ancaman yang Datang dari Para Freemason

Senin, 26 Mei 2008

Keputusan pengadilan untuk menjebloskan Harun Yahya tak lepas dari
keterkaitan Freemansory internasional. Inilah pengakuan beliau
ImageHidayatullah. com—Perjuangan gencar Adnan Oktar atau lebih dikenal
Harun Yahya dalam membongkar kekeliruan ilmiah teori Evolusi membuat
ia kembali di penjara. Memski demikian, ilmuwan Turki yang karyanya
banyak menggoncang dunia itu tetap menerima dengan lapang. Di bawah
ini ia memberikan pernyataan menjawab keputusan pengadilan beberapa
hari lalu.


"Ini adalah sebuah kasus yang mungkin akan tercatat dalam sejarah.
Saya belum pernah mendengar, melihat atau membaca kasus yang penuh
tipu daya semacam ini. Namun kami masih menaruh rasa hormat yang
sepatutnya.

Kami menghormati sistem keadilan. Kami menghormati keputusan
pengadilan. Ada suatu kebaikan dalam segala hal. Keputusan itu telah
ditakdirkan dalam pandangan Allah sebelum para orang tua hakim itu
dilahirkan. Mereka mengeluarkan pernyataan putusan hakim ketika
saatnya tiba. Mereka mengeluarkan pernyataan putusan pengadilan yang
ada dalam takdir mereka. Tak seorang pun dapat menentukan untuk
dirinya sendiri, tidak pula membuat pernyataan apa pun sekehendaknya
sendiri. Setiap orang membuat pernyataan yang telah ditetapkan dalam
takdirnya. Mengapa ini terjadi dengan cara sedemikian itu? Sebab
kebaikan akan muncul dengan takdir itu terjadi.

Sebagaimana dengan Nabi Yusuf AS. Ia adalah hamba yang dicintai Allah.
Meskipun demikian Allah menakdirkannya dijebloskan ke dalam penjara
bawah tanah selama tujuh tahun. Insya Allah, kami juga berada pada
jalan Nabi Yusuf AS. Kami berada pada jalan para nabi yang dirahmati.
Kami menetapi sunnah mereka yang agung. Insya Allah kami melakukan apa
yang mendatangkan kebaikan. Orang mukmin berada di jalan para nabi,
dan di dalam Al-Quran, Allah berfirman bahwa Dia menghendaki kita
mengambil mereka sebagai teladan. Dia memerintahkan kita agar menaati
mereka dan menyerupai mereka. Dan kehidupan kita mungkin memiliki sisi
yang mirip dengan sisi kehidupan mereka. Ayat-ayat Al-Quran berlaku
bagi seluruh Muslim.

Dalam pengertian tersebut, ayat-ayat itu berlaku pula bagi saya dan
sahabat-sahabat saya. Dalam ayat ke-35 Surat Yusuf, misalnya, Dia
berfirman: "Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat
tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya
sampai waktu tertentu."

Ayat ini menyiratkan pengertian bahwa ada kebimbangan apakah akan
memenjarakannya atau tidak, tapi pilihan pertama pada akhirnya
mengemuka. Sungguh terdapat sebuah kemiripan di sini. Allah berfirman
perihal Yusuf AS bahwa ia dikenai hukuman sedikitnya tiga tahun
penjara. Al-Quran merujuk pada beberapa tahun. Ini berarti
sekurang-kurangnya tiga, masa antara tiga dan sembilan. Ini adalah
sebuah isyarat. Al-Quran berlaku sepanjang zaman, untuk seluruh
manusia dan seluruh peristiwa, dan inilah salah satu keajaiban Al-Quran.

Tak seorang pun dapat melukai saya di mana pun dengan cara bagaimana
pun; kecuali hanya hal-hal yang Pencipta saya, Allah Yang Mahakuasa,
menghendaki benar-benar terjadi demikian. Saya akan hidup sesuai
takdir saya. Apa pun yang ada dalam takdir saya, itulah yang akan
terjadi. Saatnya akan datang ketika ruh saya diambil. Ketika saat itu
datang, Dia akan mengambil ruh saya. Tapi di luar itu, tidak seorang
pun mampu menyakiti saya sehelai rambut pun pada kepala saya. Tidak
sesuatu pun akan terjadi pada saya. Apa pun yang ada dalam takdir
saya, hal itu akan terjadi ketika saatnya tiba, di waktu yang telah
ditetapkan.

Pada peristiwa-peristiwa yang terkini, sedikit tekanan yang terkini,
kami menerima kabar bahwa seseorang yang tak pernah kami duga, yang
kami yakini sebagai seorang yang teguh, taat beragama, ternyata adalah
seorang Freemason. Kami sangat terkejut. Kami dulunya benar-benar
yakin bahwa ia orang yang shaleh, beraliran kanan, dan kami menaruh
kepercayaan kepadanya sebagaimana mestinya. Akan tetapi ia terbukti
seorang Freemason kelas atas.

Ada delapan surat [dari Freemasonry luar negeri], yang dikirim ke
sini, ke markas [Freemasonry Turki]. Surat-surat itu membicarakan
tentang kami, dan tentang saya secara pribadi, dengan merujuk langsung
ke buku saya, Atlas Penciptaan. Mereka merujuk kepada kemampuan saya
melakukan kegiatan tanpa kesulitan. Mereka menanyakan bagaimana ini
dapat terjadi, bagaimana saya dapat bebas melakukan kegiatan seperti itu.

Mereka mengatakan [buku Atlas Penciptaan] telah menimbulkan dampak
dahsyat, seperti bom atom. Itulah yang mendasari adanya tekanan
terhadap kami di tahun-tahun belakangan. Kami bahkan berpendapat bahwa
tekanan itu dilakukan terhadap pemerintah untuk menekan kami. Saya
dapat memahami mengapa tamatnya Darwinisme telah membuat mereka sangat
terganggu, sebab hal ini telah benar-benar meruntuhkan keseluruhan
sistem mereka. Filsafat-filsafat, cara pandang dan ideologi-ideologi
mereka telah terhancurkan. Dan mereka tidak mampu menemukan jawaban
atas hal ini. Segala yang dapat mereka lakukan adalah melakukan tekanan.

Kami menerima sebuah ancaman baru berkenaan dengan buku terkini saya
[tentang Freemasonry] hanya kemarin, ditujukan kepada saya sendiri,
agar buku tersebut tidak beredar; ancaman itu datang dari para
Freemason, yang menelpon rekan saya. Mereka menyampaikan pesan bahwa
kami akan mendapatkan masalah besar jika buku tersebut beredar. Namun
meskipun demikian saya akan memunculkan buku itu, insya Allah. Saya
telah diancam sebelumnya, ketika saya di rumah sakit jiwa. Saya
diberitahu agar meninggalkan kegiatan saya. Di kala itu selain
menawarkan kepada saya uang, mereka juga berkata bahwa mereka akan
"membebaskan kesulitan" yang saya alami ini, dan mereka mengatur
pengacara saya menyampaikan pesan itu kepada saya. Mereka menawari
saya sejumlah besar uang jika saya menghentikan karya saya, dan tidak
meneruskan menulis buku, menghentikan buku saya mengenai Freemasonry,
dan bahwa siksaan mengerikan yang tengah saya alami akan diakhiri.
Tapi saya menolak tawaran tersebut.

Izinkan saya menyatakan sekali lagi bahwa saya tidak memiliki keluhan
terhadap pengadilan. Saya tidak menaruh dendam atau tuduhan balik
terhadap siapa pun. Allah-lah yang menyebabkan pengadilan
menandatangani putusan hakim itu. Hanya satu hal di pengadilan yang
mengherankan saya dan membuat saya terdiam sejenak untuk berpikir,
yakni bahwa kami memiliki tiga sahabat perempuan. Sebagaimana
sahabat-sahabat saya lainnya, mereka sama sekali tidak terlibat dengan
tuduhan tersebut. Namun masing-masing mereka dihukum tiga tahun
penjara. Mereka ini adalah para pemudi belia yang berpendidikan baik.
Hal itu sungguh mengherankan saya. Tapi sekali lagi saya tetap
menghormati pengadilan, dan ada sesuatu kebaikan dalam segala hal."
[as/harunyahya. com/cha/www. hidayatullah. com]