THANK' TO ALLAH SWT


اَللّهُمَّ اِنِّي اَعُوْ ذبِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَ نِ وَ اَ عُوْ ذ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذ بِكَ مِنَ اْلجُبْنِ واْلبُخْلِ وَأَعُوْذ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّ يْنِ وَ قَهْرِ الرِّ جَالِ

Kamis, Juli 03, 2008

MANISNYA MENJADI WANITA

Belajar dari Tumbuhan Putri Malu

Pada suatu hari Rasulullah SAW berjalan-jalan bersama puterinya sayyidina Fatimah ra. Setibanya mereka di bawah sebatang pohon tamar, Fatimah menginjak rerumputan puteri malu, kakinya berdarah, lalu mengaduh kesakitan. Fatimah berkata :” Apa gunanya rerumputan puteri malu berada di situ”, dengan nada yang sedikit marah.



Rasulullah dengan tenang berkata kepada puteri kesayangannya bahwasanya rerumputan putri malu itu berkait erat dengan wanita,. Fatimah terkejut, Rasulullah melanjutkan, para wanita hendaklah mengambil pelajaran dari rerumputan puteri malu ini dari empat aspek :


Pertama => rerumputan putri malu akan kuncup apabila disentuh. Ini bisa diibaratkan bahwa wanita perlu mempunyai perasaan malu, malu kalau samapai tubuhnya disentuh laki-laki yang bukan mahromnya.
Kedua => rerumputan puteri malu mempunyai duri ynag tajam untuk mempeertahankan dirinya. Oleh karena itu, wanita perlu tahu akan pentingnya mempertahankan diri dan kehormatan sebagai wanita muslim
Ketiga => putri malu juga mempunyai akar tunjang yang sangat kuat dan mencekeram bumi. Ini bermakna wanita sholihah hendaknya mempunyai keterikatan yang sangat kuat dengan Allah Rabbul Alamin
Keempat => ia akan menguncup dengan sendirinya apabila senja menjelang. Oleh karena itu, para wanita sekalian, kembalilah kerumahmu apabila waktu sudah semakin senja. Ambillah pelajaran walau pun tumbuhan yang kecil.

Islam telah menempatkan wanita sebagai makhluk yang sangat manis. Jika semua saran Rasulullah ini ditururti maka akan menjadikan wanita semakain manis. Sebaliknyqa jika melakukan yang bertentangan akan menjadi pahit bagai empedu.
Misalnya, wanita yang menjadi kupu-kupu, dalam arti tidak pulang ke rumah bahkan berada di tempat yang tidak senonoh hingga larut malam. Apakah itu manis? Sudah tentu tidak. Demikian juga kalau wanita membiarkan dirinya disentuh dengan bebasnya oleh laki-laki yang bukan suami atau mahramnya maka akan sangat berkurang nilanya.