THANK' TO ALLAH SWT


اَللّهُمَّ اِنِّي اَعُوْ ذبِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَ نِ وَ اَ عُوْ ذ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذ بِكَ مِنَ اْلجُبْنِ واْلبُخْلِ وَأَعُوْذ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّ يْنِ وَ قَهْرِ الرِّ جَالِ

Rabu, Juli 16, 2008

13 Sifat LAKI 2 yg tdk disukai WANITA

Oleh: DR. Amir Faishol Fath

Para istri atau kaum WANITA adalah manusia yang juga mempunyai hak tidak suka kepada laki-laki karena beberapa sifa-sifatnya. Karena itu kaum lelaki tidak boleh egois, dan merasa benar. Melainkan juga harus memperhatikan dirinya, sehingga ia benar-benar bisa tampil sebagai seorang yang baik. Baik di mata Allah, pun baik di mata manusia, lebih-lebih baik di mata istri. Ingat bahwa istri adalah sahabat terdekat, tidak saja di dunia melainkan sampai di surga. Karena itulah perhatikan sifat-sifat berikut yang secara umum sangat tidak disukai oleh para istri atau kaum WANITA. Semoga bermanfaat.

Pertama, Tidak Punya Visi
Setiap kaum wanita merindukan suami yang mempunyai visi hidup yang jelas.
Bahwa hidup ini diciptakan bukan semata untuk hidup. Melainkan ada tujuan
mulia. Dalam pembukaan surah An Nisa´:1 Allah swt. Berfirman: "Hai
sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan
daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya
kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu�. Dalam
ayat ini Allah dengan tegas menjelaskan bahwa tujuan hidup berumah tangga
adalah untuk bertakwa kepada Allah. Takwa dalam arti bersungguh
mentaati-Nya. Apa yang Allah haramkan benar-benar dijauhi. Dan apa yang
Allah perintahkan benar ditaati.
Namun yang banyak terjadi kini, adalah bahwa banyak kaum lelaki atau para
suami yang menutup-nutupi kemaksiatan. Istri tidak dianggap penting. Dosa
demi dosa diperbuat di luar rumah dengan tanpa merasa takut kepada Allah.
Ingat bahwa setiap dosa pasti ada kompensasinya. Jika tidak di dunia pasti
di akhirat. Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang hancur karena
keberanian para suami berbuat dosa. Padahal dalam masalah pernikahan Nabi
saw. bersabda: "Pernikahan adalah separuh agama, maka bertakwalah pada
separuh yang tersisa.�
Kedua, Kasar
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk
yang bengkok. Ini menunjukkan bahwa tabiat wanita tidak sama dengan tabiat
laki-laki. Karena itu Nabi saw. menjelaskan bahwa kalau wanita dipaksa
untuk menjadi seperti laki-laki tulung rusuk itu akan patah. Dan patahnya
berarti talaknya. Dari sini nampak bahwa kaum wanita mempunyai sifat ingin
selalui dilindungi. Bukan diperlakukan secara kasar. Karena itu Allah
memerintahkan para suami secara khusus agar menyikapi para istri dengan
lemah lembut: Wa´aasyiruuhunna bil ma´ruuf (Dan sikapilah para istri itu
dengan perlakuan yang baik) An Nisa: 19. Perhatikan ayat ini menggambarkan
bahwa sikap seorang suami yang baik bukan yang bersikap kasar, melainkan
yang lembut dan melindungi istri.
Banyak para suami yang menganggap istri sebagai sapi perahan. Ia dibantai
dan disakiti seenaknya. Tanpa sedikitpun kenal belas kasihan.
Mentang-mentang badannya lebih kuat lalu memukul istri seenaknya. Ingat
bahwa istri juga manusia. Ciptaan Allah. Kepada binatang saja kita harus
belas kasihan, apalagi kepada manusia. Nabi pernah menggambarkan seseorang
yang masuk neraka karena menyikas seekor kucing, apa lagi menyiksa seorang
manusia yang merdeka.
Ketiga, Sombong
Sombong adalah sifat setan. Allah melaknat Iblis adalah karena
kesombongannya. Abaa wastakbara wakaana minal kaafiriin (Al Baqarah:34).
Tidak ada seorang mahlukpun yang berhak sombong, karena kesombongan
hanyalah hak priogatif Allah. Allah berfirman dalam hadits Qurdsi:
"Kesombongan adalah selendangku, siapa yang menandingi aku, akan aku
masukkan neraka.� Wanita adalah mahluk yang lembut. Kesombongan sangat
bertentangan dengan kelembutan wanita. Karena itu para istri yang baik
tidak suka mempunyai suami sombong.
Sayangnya dalam keseharian sering terjadi banyak suami merasa bisa
segalanya. Sehingga ia tidak mau menganggap dan tidak mau mengingat jasa
istri sama sekali. Bahkan ia tidak mau mendengarkan ucapan sang istri.
Ingat bahwa sang anak lahir karena jasa kesebaran para istri. Sabar dalam
mengandung selama sembilan bulan dan sabar dalam menyusui selama dua
tahun. Sungguh banyak para istri yang menderita karena prilaku sombong
seorang suami.
Keempat, Tertutup
Nabi saw. adalah contoh suami yang baik. Tidak ada dari sikap-sikapnya
yang tidak diketahui istrinya. Nabi sangat terbuka kepada istri-istrinya.
Bila hendak bepergian dengan salah seorang istrinya, nabi melakukan
undian, agar tidak menimbulkan kecemburuan dari yang lain. Bila nabi ingin
mendatangi salah seorang istrinya, ia izin terlebih dahulu kepada yang
lain. Perhatikan betapa nabi sangat terbuka dalam menyikapi para istri.
Tidak seorangpun dari mereka yang merasa didzalimi. Tidak ada seorang dari
para istri yang merasa dikesampingkan.
Kini banyak kejadian para suami menutup-nutupi perbuatannya di luar rumah.
Ia tidak mau berterus terang kepada istrinya. Bila ditanya selalu
jawabannya ngambang. Entah ada rapat, atau pertemuan bisnis dan lain
sebagainya. Padahal tidak demikian kejadiannya. Atau ia tidak mau berterus
terang mengenai penghasilannya, atau tidak mau menjelaskan untuk apa saja
pengeluaran uangnya. Sikap semacam ini sungguh sangat tidak disukai kaum
wanita. Banyak para istri yang tersiksa karena sikap suami yang begitu
tertutup ini.
Kelima, Plinplan
Setiap wanita sangat mendambakan seorang suami yang mempunyai pendirian.
Bukan suami yang plinplan. Tetapi bukan diktator. Tegas dalam arti punya
sikap dan alasan yang jelas dalam mengambil keputusan. Tetapi di saat yang
sama ia bermusyawarah, lalu menentukan tindakan yang harus dilakukan
dengan penuh keyakinan. Inilah salah satu makna qawwam dalam firman Allah:
arrijaalu qawwamuun alan nisaa´ (An Nisa´:34).
Keenam, Pembohong
Banyak kejadian para istri tersiksa karena sang suami suka berbohong.
Tidak mau jujur atas perbuatannya. Ingat sepandai-pandai tupai melompat
pasti akan jatuh ke tanah. Kebohongan adalah sikap yang paling Allah
benci. Bahkan Nabi menganggap kebohongan adalah sikap orang-orang yang
tidak beriman. Dalam sebuah hadits Nabi pernah ditanya: hal yakdzibul
mukmin (apakah ada seorang mukmin berdusta?) Nabi menjawab: Laa (tidak).
Ini menunjukkan bahwa berbuat bohong adalah sikap yang bertentangan dengan
iman itu sendiri.
Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang bubar karena kebohongan para
suami. Ingat bahwa para istri tidak hanya butuh uang dan kemewahan dunia.
Melainkan lenbih dari itu ia ingin dihargai. Kebohongan telah
menghancurkan harga diri seorang istri. Karena banyak para istri yang siap
dicerai karena tidak sanggup hidup dengan para sumai pembohong.
Ketujuh, Cengeng
Para istri ingin suami yang tegar, bukan suami yang cengeng. Benar Abu
Bakar Ash Shiddiq adalah contoh suami yang selalu menangis. Tetapi ia
menangis bukan karena cengeng melainkan karena sentuhan ayat-ayat Al
Qur´an. Namun dalam sikap keseharian Abu Bakar jauh dari sikap cengeng.
Abu Bakar sangat tegar dan penuh keberanian. Lihat sikapnya ketika
menghadapi para pembangkang (murtaddin), Abu Bakar sangat tegar dan tidak
sedikitpun gentar.
Suami yang cenging cendrung nampak di depan istri serba tidak meyakinkan.
Para istri suka suami yang selalu gagah tetapi tidak sombong. Gagah dalam
arti penuh semangat dan tidak kenal lelah. Lebih dari itu tabah dalam
menghadapi berbagai cobaan hidup.
Kedelapan, Pengecut
Dalam sebuah doa, Nabi saw. minta perlindungan dari sikap pengecut
(a´uudzubika minal jubn), mengapa? Sebab sikap pengecut banyak menghalangi
sumber-sumber kebaikan. Banyak para istri yang tertahan keinginannya
karena sikap pengecut suaminya. Banyak para istri yang tersiksa karena
suaminya tidak berani menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Nabi saw.
terkenal pemberani. Setiap ada pertempuran Nabi selalu dibarisan paling
depan. Katika terdengar suara yang menakutkan di kota Madinah, Nabi saw.
adalah yang pertama kaluar dan mendatangi suara tersebut.
Para istri sangat tidak suka suami pengecut. Mereka suka pada suami yang
pemberani. Sebab tantangan hidup sangat menuntut keberanian. Tetapi bukan
nekad, melainkan berani dengan penuh pertimbangan yang matang.
Kesembilan, Pemalas
Di antara doa Nabi saw. adalah minta perlindingan kepada Allah dari sikap
malas: allahumma inni a´uudzubika minal `ajizi wal kasal , kata kasal
artinya malas. Malas telah membuat seseorang tidak produktif. Banyak
sumber-sumber rejeki yang tertutup karena kemalasan seorang suami. Malas
sering kali membuat rumah tangga menjadi sempit dan terjepit. Para istri
sangat tidak suka kepada seorang suami pemalas. Sebab keberadaanya di
rumah bukan memecahkan masalah melainkan menambah permasalah. Seringkali
sebuah rumah tangga diwarnai kericuhan karena malasnya seorang suami.
Kesepuluh, Cuek Pada Anak
Mendidik anak tidak saja tanggung jawab seorang istri melainkan lebih dari
itu tanggung jawab seorang suami. Perhatikan surat Luqman, di sana kita
menemukan pesan seorang ayah bernama Luqman, kepada anaknya. Ini
menunjukkan bahwa seorang ayah harus menentukan kompas jalan hidup sang
anak. Nabi saw. Adalah contoh seorang ayah sejati. Perhatiannya kepada
sang cucu Hasan Husain adalah contoh nyata, betapa beliau sangat sayang
kepada anaknya. Bahkan pernah berlama-lama dalam sujudnya, karena sang
cucu sedang bermain-main di atas punggungnya.

Kini banyak kita saksikan seorang ayah sangat cuek pada anak. Ia
beranggapan bahwa mengurus anak adalah pekerjaan istri. Sikap seperti
inilah yang sangat tidak disukai para wanita.
Kesebelas, Menang Sendiri
Setiap manusia mempunyai perasaan ingin dihargai pendapatnya. Begitu juga
seorang istri. Banyak para istri tersiksa karena sikap suami yang selalu
merasa benar sendiri. Karena itu Umar bin Khaththab lebih bersikap diam
ketika sang istri berbicara. Ini adalah contoh yang patut ditiru. Umar
beranggapan bahwa adalah hak istri mengungkapkan uneg-unegnya sang suami.
Sebab hanya kepada suamilah ia menemukan tempat mencurahkan isi hatinya.
Karena itu seorang suami hendaklah selalu lapang dadanya. Tidak ada
artinya merasa menang di depan istri. Karena itu sebaik-baik sikap adalah
mengalah dan bersikap perhatian dengan penuh kebapakan. Sebab ketika sang
istri ngomel ia sangat membutuhkan sikap kebapakan seorang suami. Ada
pepetah mengatakan: jadilah air ketika salah satunya menjadi api.
Keduabelas, Jarang Komunikasi
Banyak para istri merasa kesepian ketika sang suami pergi atau di luar
rumah. Sebaik-baik suami adalah yang selalu mengontak sang istri. Entah
denga cara mengirim sms atau menelponnya. Ingat bahwa banyak masalah kecil
menjadi besar hanya karena miskomunikasi. Karena itu sering berkomukasi
adalah sangat menentukan dalam kebahagiaan rumah tangga.
Banyak para istri yang merasa jengkel karena tidak pernah dikontak oleh
suaminya ketika di luar rumah. Sehingga ia merasa disepelekan atau tidak
dibutuhkan. Para istri sangat suka kepada para suami yang selalu mengontak
sekalipun hanya sekedar menanyakan apa kabarnya.
Ketigabelas, Tidak Rapi dan Tidak Harum
Para istri sangat suka ketika suaminya selalu berpenampilan rapi. Nabi
adalah contoh suami yang selalu rapi dan harum. Karena itu para istrinya
selalu suka dan bangga dengan Nabi. Ingat bahwa Allah Maha indah dan
sangat menyukai keindahan. Maka kerapian bagian dari keimanan. Ketika
seorang suami rapi istri bangga karena orang-orang pasti akan berkesan
bahwa sang istri mengurusnya. Sebaliknya ketika sang suami tidak rapi dan
tidak harum, orang-orang akan berkesan bahwa ia tidak diurus oleh
istrinya. Karena itu bagi para istri kerapian dan kaharuman adalah cermin
pribadi istri. Sungguh sangat tersinggung dan tersiksa seorang istri,
ketika melihat suaminya sembarangan dalam penampilannya dan menyebarkan
bahu yang tidak enak. Allahu a´lam